Terpisah, Senior Manager Corporate Communications PTAR Katarina Siburian Hardono menuturkan, sepanjang operasi tambang berlangsung, PTAR juga telah melakukan sejumlah aksi pengelolaan lingkungan, yang salah satunya memasang solar PV di 42 bangunan yang tersebar di area Tambang Emas Martabe. Kegiatan tersebut mampu memproduksi energi listrik sebanyak 190.000 kWh sekaligus mengurangi emisi CO2 sebesar 144.821 kilogram (kg) Co2e, sehingga menghemat biaya per bulan sekitar Rp.219 juta.
“Pemasangan solar PV mendukung program Sustainability Development Goals (SDG’s). Praktik ini mampu mengurangi konsumsi dan biaya pembelian bahan bakar fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi limbah B3 yang dihasilkan dari perawatan genset dan berdampak positif dalam praktik pertambangan ramah lingkungan, serta secara tidak langsung menjaga kesehatan dan keberlangsungan hidup masyarakat,“ ungkapnya
Selain itu, PTAR juga telah menanam lebih dari 41.000 bibit pohon di dalam dan luar area Tambang Emas Martabe selama 2012 hingga 2021. Aksi itu berpotensi memproduksi 18 juta kilogram oksigen per tahun dan mampu menyerap sekitar 1 juta ton gas karbon per tahun. Selain itu, pada 2021 PTAR telah melakukan rehabilitasi lahan hingga 9,02 hektar, mencakup 3,88 hektar area operasional dan 5,14 hektar area eksplorasi.
“Realisasi ini melampaui Rencana Reklamasi PTAR 2017-2021 yang sudah disetujui Kementerian ESDM dengan sasaran rehabilitasi di area operasional seluas 3,88 hektar dan area eksplorasi 0,28 hektar pada 2021,“ jelas Katarina.
Sedangkan di bidang keanekaragaman hayati, PTAR bekerja sama dengan Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan (YPBMM) untuk konservasi Harimau Sumatra.
“PTAR juga bekerja sama dengan sejumlah LSM peduli konservasi keanekaragaman hayati yang tergabung dalam Batangtoru Conservation Activists 2021,“ tuturnya. (RI)