Sementara Perwakilan Cipayung Plus Kota Padang Sidempuan diwakili oleh Ketua PC HMI Anwar Halim Siregar menyampaikan, Cipayung Plus Kota Padang Sidempuan mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini dan kedepan kegiatan diskusi bersama akan terus berlanjut di kemudian hari.
Sedangkan Ketua NU Kota Padang Sidempuan Misbahuddin menyambut baik dan apresiasi atas kegiatan ini, dimana kita ketahui belakangan ini berita yang viral sangat memprihatinkan, sehingga menjatuhkan wibawa Polri di tengah masyarakat.
" Kita ketahui bersama Polri adalah sebagai pondasi dalam hal hukum di pemerintahan. Tanpa kolaborasi atas keterlibatan stakeholder dalam meningkatkan Kamtibmas, Polri akan kewalahan. Maka dari itu kami mengajak marilah kita bersama sama bekerja dalam hal meningkatkan Kamtibmas khususnya di Wilayah Kota Padang Sidempuan, " terangnya.
Dalam paparannya, narasumber Ketua PKNU Sumut Aulia Andri, M.Si, menyampaikan komitmennya agar kegiatan ini dilaksanakan untuk merangkul adik-adik dari Cipayung Plus dalam hal kegiatan diskusi publik dan membahas bersama terkait citra Polri yang lagi viral saat ini.
" Hal lain yang menjadi perhatian kita yaitu soal gaya hidup anggota Polri. Diskusi ini kita laksanakan untuk membahas kewenangan kepolisian dan bagaimana kita bersama sama membantu agar kepolisian khususnya Polres Padang Sidempuan untuk menjadi lebih baik lagi, " ungkap Aulia.
Narasumber lain yakni Ketua JAMPI Sumut Zakaria Rambe, SH, mengatakan, fenomena ruang digital di jaman ini mengarah kepada kepolisian, dimana sama-sama kita ketahui berita yang viral saat ini seperti kasus Irjend FS, kasus Kanjuruhan dan Irjend TM, yang sebenarnya kejadian ini dilakukan oleh oknum bukan polisinya, maka dari itu kita harus bisa membedakan oknum dengan Institusi.
" Penanggulangan Covid-19 yang telah dilaksankan Pokri sangat apresiasi dan saya beranggapan ruang digital ini membawa kebaikan kita semua karena di dalam ruang digital kita bebas berkomentar dan tugas pokok kepolisian saya rasa sudah dijalani dengan baik. Namun, dengan kejadian belakangan ini kita tidak bisa pungkiri semua manusia punya kesalahan.
" Artinya, persoalan yang terjadi di tubuh Polri, itu adalah kesalahan oknum, bukan institusi. Masih banyak angota Polri yang baik, bermoral, beretika. Jadi menurut saya, 'Membunuh Seekor Tikus, Bukan Harus Membakar Lumbung', " bebernya.