Disebutkannya bahwa pihak Dinas Peternakan Paluta sudah turun dan melakukan pengobatan terutama kepada kerbau yang sudah terjangkit penyakit.
Senada, anggota DPRD Paluta dari Partai Bulan Bintang Akhiruddin Ritonga yang juga merupakan putra daerah Simangambat serta merupakan salah seorang pemilik kerbau menyebutkan bahwa atas kejadian itu, masyarakat mengalami kerugian materi yang cukup besar dikarenakan jumlah ternak kerbau yang mati sudah hampir mencapai 40 ekor.
Untuk itu, dirinya berharap pihak Dinas Peternakan Paluta juga menurunkan tim untuk menyelidikan kasus tersebut, dan mencari tahu asal mula penyakit SE tersebut masuk ke wilayah Paluta serta upaya pencegahan penyebarannya karena tingkat kematiannya sangat tinggi jika sudah terjangkit.
“Terima kasih kepada Dinas Peternakan Paluta beserta tim dokter hewan yang cepat merespons dan langsung turun ke lapangan untuk memeriksa dan mengobati ternak kerbau yang masih hidup yang diduga terserang penyakit ngorok,” ucapnya. (ASR)