Kengerian yang timbul dari penyebaran gambar atau konten itu dianggap sebagai teror baru di masyarakat.
” Sebab hal itu justru membuat penebaran teror, kengerian dan ketakutan serta ketidakstabilan negara adalah tujuan para teroris, Menyebarkan justru membuat teroris bangga, maka jangan (menyebarkan),” ujar AKP Joko
Selain itu menyebarkan foto-foto korban, apalagi tanpa disensor bisa memengaruhi psikologi orang.
“Bukan saja untuk keluarga yang mengalami peristiwa tersebut, tapi juga menyebarkan teror ketakutan pada orang lain. Upaya membagikan informasi tadi malah membuat rasa takut lebih besar. Inilah yang diinginkan teroris,” Lanjut Kasubag Humas.
Ia menambahkan, viralnya foto-foto mengerikan itu juga bisa menambah kecemasan pada orang yang memiliki trauma atau punya gangguan kecemasan.
Aksi teror merupakan musuh kita bersama, Karena terorisme bukan ajaran yang diperintahkan seluruh Agama. Mari tingkatkan Kewaspadaan dan Kepekaan setiap Perkembangan situasi di wilayah kita.(AA)