" Saat diresmikan oleh Bupati Tapsel, H. Syahrul M. Pasaribu dan mulai beroperasi, sekolah ini berjumlah 11 rombongan belajar (rombel) dan saat ini, tercatat jumlah siswa mencapai 503 orang dan 16 rombel, " ujar Kepala SMKN 2 Batang Toru, Erikson Sitompul.
Selain jumlah siswa yang bertambah, juga ada 10 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) aktif yang mengajar ditambah 28 orang tenaga honorer di SMKN 2 Batang Toru. Jika di awal berdiri hanya hanya ada dua jurusan kini sudah empat.
" Jurusan yang tersedia di SMKN 2 Batang Toru saat ini yakni Geologi Pertambangan, Teknik Alat Berat, Teknik Pembangkit Tenaga Listrik dan Teknik Permesinan, " terang Erikson, yang mengaku terkejut namun bangga menyambut kedatangan sosok inisiator itu ke sekolahnya.
Selama ini, katanya, ia hanya mendengar nama besar Syahrul Pasaribu, akan tetapi belum pernah bertatap muka secara langsung. Ia pun mengaku senang di hari itu dapat bertemu dan berjabat tangan hingga berdiskusi banyak hal.
" Dulunya, saya pikir pak Syahrul Pasaribu ini warga Siantar, karena di Siantar Simalungun beliau sangat dikenal orang saat Anggota DPRD Sumut. Rupanya karena daerah itu adalah Daerah Pemilihan (Dapil) nya selama DPRD Sumut, sebab saya juga orang Siantar. Saya sangat mengagumi ketokohan beliau dan mengidolakanya, bahkan, boleh dibilang saya juga pengagum beliau, " tegas Erikson.
Mewakili para guru dan seluruh siswa SMKN, ia pun berterimakasih kepada Syahrul Pasaribu yang telah mau meluangkan waktunya datang berkunjung dan bagi mereka, SMKN 2 Batang Toru terwujud berkat andil besar Syahrul Pasaribu.
" Meski kini sekolah ini kewenangannya sudah di bawah Provinsi setelah diserahkan di tahun 2016 silam, akan tetapi sejarah telah mencatat bahwa sekolah yang dulunya bernama SMK Pertambangan ini ada karena Pak Syahrul, " ujarnya.
Menyahuti itu, Syahrul Pasaribu menegaskan, ketika itu semangat dari mendirikan sekolah itu muncul menjelang beroperasinya Tambang Emas yang ada Batang Toru dan ia ingin, anak-anak Tapsel lulusan SMKN 2 menjadi tenaga kerja terampil.