" Kita ingin, jebolan SMKN 2 sudah mempunyai skill sesuai jurusannya selama bersekolah itu memudahkan mereka untuk diterima bekerja di Tambang Emas Martabe Batang Toru, p" katanya.
Tahun 2016, dengan hadirnya PLTA Simarboru kendati pun masih dalam proses awal pembangunan, Syahrul Pasaribu sudah memikirkan dan menyesuaikannya. Salah satunya dengan menambah jurusan di SMK Pertambangan yaitu Tekhnik Pembangkit Tenaga Listrik.
Dalam mendorong kemajuan pembangunan ruang kelas belajar maupun sarana prasarana SMK Pertambangan, Syahrul juga menekankan pihak Tambang Emas Martabe agar berperan melalui program CSR dari perusahaan itu.
Dalam perjalanannya, Tambang Emas Martabe memenuhi permintaan tersebut dan ada sejumlah bangunan sekolah telah dibangun dari program CSR perusahaan itu.
Hanya saja Syahrul Pasaribu mengaku prihatin dan belum puas, karena dari berbagai harapan dan keluhan yang diungkapkan warga pada saat reses Syamsul Qamar, masih sangat sedikit sekali putra-putri mereka lulusan dari SMK Pertambangan yang diterima bekerja di Tambang Emas Batang Toru.
" Mudah-mudahan saja pemerintah saat ini tanggap akan persoalan itu. Untuk kemudian memfasilitasinya dengan pihak tambang. Agar anak-anak kita tersebut lebih mudah diterima bekerja di Tambang Emas Martabe sesuai dengan kapasitasnya masing-masing, " harap Syahrul.
Pun demikian, kepada seluruh pelajar, Syahrul Pasaribu berpesan agar tetap bersungguh-sungguh menimba ilmu di SMKN 2 tersebut. Tak menutup kemungkinan, dengan ilmu yang didapat banyak lapangan kerja lain terbuka.