Komandan Distrik Militer 0205/TK, Letkol Inf Benny Angga menyampaikan kepada masyarakat dan pemerintahan kedua desa yang hadir di forum rapat, agar senantiasa menjaga kekondusifan, keamanan dan kenyamanan, serta tetap menjalin komunikasi yang baik.
"Kita selaku pemerintah yang selagi masih diberi amanat, sudah semestinya berkewajiban untuk melayani warga/masyarakat dengan iklas dan tulus. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, marilah kita semua bersinergi untuk menciptakan situasi yang aman, nyaman dan damai, jangan ada tindakan arogan blokir- blokir jalan dan anarkis, kasihan pengguna jalan," ajak Dandim.
Mari kita evaluasi kembali, tambahnya lagi, apa yang sudah terjadi seperti kemarin itu tidak perlu terulang lagi. Kalau nanti BUMDES yang akan mengelola pengutipan retribusi, kami dari TNI dan Polri akan siap mendampingi dan mengawasi, biar tidak ada lagi kecurangan-kecurangan, agar apa yang menjadi target Pendapat Asli Daerah (PAD) tercapai, serta kita semua sudah sepantasnya mensyukuri atas berkat yang telah diberikan kepada kita," imbuh Dandim lagi.
Kapolsekta Berastagi, Kompol Viktor Simanjuntak menyampaikan pesan Kapolres Tanah Karo, agar selama belum ada kesepakatan, maka pengutipan restribusi tidak boleh dilakukan oleh siapapun.
"Bapak Kapolres Tanah Karo menyampaikan pesan kepada kita semua, kalau belum ada kesepakatan, maka jangan ada yang melakukan pengutipan retribusi," ujarnya menyampaikan.
"Kami dari Polri akan selalu bersinergi dengan TNI memberikan pelayanan dan pengamanan sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Dandim barusan," tambahnya dan diamini Kasat Reskrim Polres Tanah Karo dan Kasat Intel.
Ketua BPD Desa Daulu, Jolisan Sembiring (48) yang merupakan korban pemukulan dan terkena lemparan batu dikepalanya sebelah kiri, kepada Realitasonline mengaku tidak mengetahui akar permasalahan yang sebenarnya.