Paluta - Realitasonline.id | Sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Halongonan Timur (Alphat) menutup portal jalan Simpang Brankas, meski sebelumnya pihak Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) membuka portal tersebut.
Massa yang diketahui dipimpin Mora merasa keberatan atas pembukaan kembali portal jalan tersebut dan menilai Pemkab Paluta tidak tegas dalam membuat aturan. “Sudah dibuat Perda nya, tapi dilangkahi lagi, hanya karena perusahaan membayar Rp 2 Milyar,” katanya.
Ia menilai kebijakan dibuat Pemkab Paluta, sepertinya tidak berpihak kepada masyarakat dan hanya berpihak pada kepentingan perusahaan.
Baca Juga: Polda Sumut Bekuk Pria Tanjungbalai Ngaku Artis Baim Wong Tipu Korban Hingga Puluhan Juta
Dia juga menyampaikan, saat pembuatan portal jalan dilakukan, Pemkab Paluta memberikan surat keputusan (SK) untuk menjaga Portal jalan tersebut, namun kemudian dilakukan pembukaan portal jalan tanpa pemberitahuan, namun pemortalan tetap dilakukan sesuai SK diberikan, karena Pemkab Paluta belum mencabut SK tersebut. “Ini bukan kepentingan sepihak saja, tapi kepentingan masyarakat banyak,” ujarnya.
Mendapat informasi tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Paluta M Kaddafi Nasution langsung mendatangi ke TKP dan berkoordinasi dengan Mora sebagai koordinator aksi bersama massa. Dia memberitahukan, Jalan Simangambat dengan kelas 3C sudah ada MOU Pemkab Paluta, dengan perusahan swasta, diantaranya PT. ANJ Agri dan PT. SSN berada di Kecamatan Simangambat.
“Sesuai MOU, perusahaan telah sepakat untuk melakukan perawatan jalan dari Simpang Brakas sampai ke Simangambat makanya portal yang berada di simpang Brakas dibuka,” jelasnya dengan tegas.
Baca Juga: Wagub Sumut dan HDCI Ajak Anak Yatim Belanja Baju Lebaran
Sempat terjadi aksi adu mulut antara massa dengan sekelompok massa lainnya yang keberatan dengan adanya aksi penutupan portal jalan simpang Brakas tersebut. Situasi sempat memanas saat portal hendak dibuka oleh kelompok massa lainnya sehingga hampir terjadi perkelahian yang melibatkan dua kelompok massa.
Namun pihak kepolisian dari Polsek Gunungtua dibantu personil Satpol PP dan petugas Dishub Paluta dengan sigap dapat mengamankan situasi kembali kondusif. Setelah melalui proses panjang dan mediasi serta komunikasi yang cukup alot, Portal simpang Brakas akhirnya kembali dibuka petugas Dishub Paluta dan mobil perusahaan serta milik masyarakat sudah bisa melintas menuju ataupun keluar dari kecamatan Simangambat.
Massa yang melakukan penutupan portal yang dikomandoi oleh Mora akhirnya membubarkan diri dengan tertib.(ASR)
