Taput - Realitasonline.id | Faktor iklim di sejumlah bahagian wilayah Kabupaten Tapanuli Utara belakangan ini kurang kondusif, karena panas terik memicu hujan deras terjadi di sejumlah kecamatan membuat debit air di bantaran sungai naik dan menerjang lahan pertanian terutama Padi Sawah.
Begitu mendengar adanya kerusakan lahan pertanian Padi Sawah masyarakat di dua kecamatan yang parah yakni Desa Aek Nabara Simangumban dan Dusun Dolok Nagodang Desa Aek Nauli Adiankoting.
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan memerintahkan Kadis Pertanian SEY Pasaribu mengecek kondisi lahan yang rusak serta memberikan bantuan benih. Penyaluran bantuan benih Padi Sawah kepada petani yang lahannya rusak di dua desa kecamatan berbeda tersebut dibenarkan, Kadis Pertanian SEY Pasaribu, Jumat (5/5/2023).
Baca Juga: Berkah Dana Kelurahan 17 Jalan Rusak Di Kawasan Medan Belawan Kembali Mulus
" Pak Bupati sangat respon begitu kita beritahu ada lahan pertanian masyarakat yang rusak, akibat luapan sungai disekitarnya yakni Aek Nabara dan Dolok Nagodang, sekitar Jumat dan Minggu kemarin. Artinya tidak sampai lima hari, kita sudah turun memberikan bantuan benih," ujar SEY.
SEY mengatakan, bantuan benih Padi Sawah yang disalurkan kepada lahan terdampak seluas 20 hektar di Aek Nabara yakni benih Padi 500 Kg, sedangkan di Dusun Aek Godang luasan 9,1 Hektar bantuannya 200 Kg.
" Walaupun sempat ada dipanen sebahagian, tapi kita pastikan ada penurunan produksi panen, sehingga kita berikan bantuan sehingga mereka ada benih untuk musim tanam mendatang," tambahnya seraya mengungkapkan produksi panen tahun ini diprediksi masih stabil.
SEY mengatakan pihaknya masih wanti-wanti adanya prediksi kemarau berkepanjangan sekitar Juli-Agustus dari BMKG. " Makanya kita akan coba terapkan ke petani untuk mencoba menanam tanaman yang umur pendek saat prediksi itu terjadi," tambahnya.
Baca Juga: Wali Kota Medan Bobby Nasution Janjikan Perbaikan Jalan Selesai 2024
Sebagai salah satu pilar visi misi yakni lumbung pangan, SEY menegaskan sistem pendistribusian ataupun penyaluran pupuk ke Poktan telah mengadopsi sistem BNBA. Yakni by name by adrees, jadi pupuk ke Poktan tidak lagi berdasarkan RDKK ataupun rencana definitif kebutuhan kelompok tani.
"Salah satu solusi mengatasi penyimpangan alokasi pupuk hingga tepatnya sasaran serta kebutuhan pupuk bagi petani. Tentunya tetap Poktan tersebut memberikan data kebutuhannya melalui PPL," katanya.
Selain itu, untuk kedepannya guna memperkuat visi misi, rencana strategis (Renstra) kedepan Distan fokus pengentasan kemisikinaan, penurunan angkat stunting hingga peningkatan indeks manusia (IPM).
Baca Juga: Kunjungi 7 Sekolah, DPMP4 Abdya Sosialisasi Cegah Kekerasan terhadap Anak
" Penguatan sektor ketahanan pangan kita memang sangat terbukti menaikkan pertumbuhan ekonomi terutama dimasa Pandemi kemarin, strategi yang diterapkan Pak Bupati dengan memberikan bantuan bibit, ternak kepada petani salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi hingga 4 persen lebih disamping kuatnya UMKM," urainya.