Baca Juga: Miliki 19 Ikat Ganja, Sugiono Cs Gol Ditangkap Polres Abdya
Adapun langkah yang harus dilakukan pemerintah yaitu menyediakan dukungan yang kondusif untuk percepatan dan keberlanjutan SBS di masyarakat, meningkatkan dan mendorong kepedulian masyarakat untuk perubahan perilaku SBS berkelanjutan.
Selain itu pemerintah juga meningkatkan dan fasilitasi penyediaan akses sanitasi aman bagi masyarakat yang memiliki sasaran akhir meningkatkan kesejahteraan dan status kesehatan masyarakat melalui perubahan perilaku higienis dan saniter.
Baca Juga: Miliki 19 Ikat Ganja, Sugiono Cs Gol Ditangkap Polres Abdya
"Dari sini sangat diharapkan dapat menurunnya jumlah pravelensi penyakit berbasis air dan sanitasi di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2030," ujar Linda.
Sementara Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Friska Simanjuntak menyebutkan untuk Desa/Kelurahan se-Kabupaten Labuhanbatu ada 52 Desa/Kelurahan (52 persen) dari 98 Desa/Kelurahan yang sudah melakukan Stop BABS, pemerintah Kabupaten Labuhanbatu memiliki target ditahun 2024 minimal 90 persen pencapaian dan harus dituntaskan sampai 2024.
Baca Juga: Walikota Medan Ingatkan Kontraktor Pemasangan U-Ditch Tidak Ganggu Aktifitas Warga
"Sejauh ini sebut Friska, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sudah melakukan pemicuan pola pikir untuk merubah perilaku masyarakat yang masih BABS dan menyediakan jamban yang layak melalui dinas PUPR," ujarnya.
Rapat lintas sektor yang diisi dengan Roadmap STBM tersebut di akhiri dengan kesepakatan pencapaian percepatan desa ODF hingga 90 persen oleh lintas sektor. (RS)
