PT. Inalum Dorong Pengembangan Industri Pariwisata di Batubara Revitalisasi Pantai Sejarah

photo author
- Minggu, 23 Juli 2023 | 12:34 WIB
Penanaman bibit pohon Bakau di hutan Mangrove Batubara Bantuan PT Inalum (Realitasonline.id/H.Guntur Sinaga)
Penanaman bibit pohon Bakau di hutan Mangrove Batubara Bantuan PT Inalum (Realitasonline.id/H.Guntur Sinaga)



Lima Puluh - Realitasonline.id | Pada awal tahun 2023, PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum kembali berkolaborasi dalam melakukan revitalisasi Pantai Sejarah yang merupakan satu program peningkatan perekonomian masyarakat di Kabupaten Batubara, Sumatera Utata dalam pengembangan Pariwisata dan Konservasi Pantai melalui penanaman mangrove dan perlindungan satwa langka.

Ali Hasian VP CSR Inalum mengatakan program di Pantai Sejarah ini berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Hal ini terlihat dari perekonomiannya yang menghasilkan akumulasi hingga Rp 910 juta pert tahun untuk pariwisata dan melahirkan 70 UMKM baru di Pantai Sejarah dengan pendaparan Rp 150 - 200 ribu/bulan.

"Adanya program ini tentunya meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Baru Bara dalam membangun pariwisata dan konversasi pantai," katanya Rabu (19/7).

Baca Juga: Orang Utan Lucu Muncul Di Kebun Warga Aceh Tamiang Akhirnya Dievakuasi BKSDA

Program ini juga membangun inovasi dengan pemanfaatan bahan ramah lingkungan serta peningkatan sumber ekonomi keluarga, seperti pengembangan batik berbahan alam yaitu mangrove yang menjadi salah satu alternatif pemasukan keluarga melalui program pemberdayaan istri-istri nelayan.

Ali juga menjelaskan bahwa selain nilai ekonomi yang meningkat program di Pantai Sejarah ini yaitu konservasi mangrove telah berhasil menjaga areal hutan mangrove eksisting seluas 15 ha, dan melakukan penanaman bertahap selus 5 ha.

Baca Juga: Tingkatkan Layanan Perbankan di Sektor Kesehatan: BSI Jalin Kerja Sama dengan RS USU

Selain itu KTCA juga terlibat dalam penyediaan bibit mangrove untuk ditanam di Pantai Jono, Desa Lalang dan di Pantai Asahan. Ekosistem Mangrove memiliki kemampuan efektif dalam menyerap CO2 hingga 871,9 Ton CO2/ha/tahun.

Ditambahkan bahwa penghasilan dari kunjungan wisata dan wahana yang mencapai 20 juta perminggu dan semakin besar di hari libur atau 910 juta / pertahun. Tidak hanya itu, Penghasilan pelaku usaha UMKM yang terlibat sebesar 150-200 ribu/minggu untuk 70 orang dan konversi nilai ekonomis ekonomi karbon bila diperhitungkan berdasar harga ekonomis 13 USD/TonCO2, dengan total serapan 871,9 Ton CO2 per ha areal.

Baca Juga: Berkah TJSL Bio Farma Di Desa Mayangan Subang: Botol Plastik Bekas Ditukar Dengan Tanaman Hias

"Saya optimis dengan adanya program ini, masyarakat sekitar dapat terus maju dan berkembang, sehingga dapat melakukan inovasi - inovasi baru dalam mengembangkan potensi pariwisata,” ujar Ali.(Gus).



Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X