Langkat - Realitsonline.id | Gelombang aksi protes mendesak Dirut PTPN II untuk mencopot Kabag Aset dan Dirsevma mulai terdengar. Kali ini muncul dari suara mahasiswa di Langkat dan Binjei mengancam akan turun menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Direksi PTPN II Tanjung Morawa, dalam waktu dekat jika tuntutan tidak ditindak lanjuti.
"Kami meminta kepada Dirut PTPN II Irwan PA Tanjung Morawa untuk segera mencopot jabatan Kabag Asset Tanaman dan Dirsevma, telah memperbolehkan jalan milik perkebunan Kwala Bingai bebas dilintasi kembali truck galian C ilegal," kata Ketua Jaringan Monitoring Birokrasi (JMB) Sutoyo SH kepada wartawan, Senin (28/8/2023).
Kata Sutoyo, desakan untuk mencopot jabatan Kabag Aset bermula dari adanya persoalan pembukaan akses jalan perkebunan Kwala Bingai bebas dilintasi truck galian c illegal. Padahal selama ini akses jalan tersebut sudah ditutup atau dilarang sebagai lintasan truck galian C oleh PTPN II.
Baca Juga: Dugaan Penyelewengan Dana Bos, Oknum Kasek MIN 14 Besitang Terancam
"Diduga jalan perkebunan tersebut, bisa dibuka kembali dilintasi truck galian C ilegal, atas persetujuan Kabag Bidang Asset dan Dirsevma, karena sudah melalui lobi-lobi sama pengusaha Galian C ilegal," ujarnya.
Karena itu, Sutoyo meminta jajaran petinggi Dirut PTPN II untuk segera mengevaluasi kinerja Kabag Asset dan Dirsevma, terkait persoalan dibukanya akses jalan perkebunan Kwala Bingai.
"Sebaiknya Kabag Aset dan Dirsevma, segera dipanggil dan diperiksa. Kalau memang terbukti ada melakukan pelanggaran sebaiknya dicopot saja," sebutnya.
Baca Juga: Desak Polisi Tuntaskan, Hamonangan Korban Pemukulan Buka Tabir Kasusnya
Menurut Sutoyo, kebijakan pihak PTPN II yang sebelumnya melakukan penutupan akses jalan perkebunan agar tidak dapat dilintasi truck galian C sudah tepat. Karena keberadaan truck galian C ilegal tersebut sangat berdampak terhadap kerusakan jalan milik perkebunan.
Terkait hal itu, Dia minta Dirut PTPN II Tanjung Morawa untuk meninjau kembali kebijakan ini. Segera melakukan penutupan akses jalan kembali, supaya tidak dapat lagi dilintasi truk galian C ilegal.
Baca Juga: Pemkab Langkat Tutup Mata Banyaknya Bangunan Ruko Liar Eks Perumahan Karyawan PTPN II
Menherankan lagi, katanya, selama beliau ditugaskan di kantor PTPN II Tanjung Morawa masih banyak lahan-lahan yang bermasalah digarap di Binje Langkat, baik itu HGU maupun Exs HGU dibiarkan begitu saja, tanpa ada tindakan sepertinya, ada pembiaran atau juga sudah menerima upeti dari penggarapnya.
"Kalau masalah ini tidak ditanggapi Dirut PTPN II, maka para mahasiswa akan turun melakukan aksi demonstrasi ke Kantor Dirut PTPN II Tanjung Morawa," ungkapnya.(MA)