Asahan - Realitasonline.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan bersama Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) berkolaborasi dalam upaya penanggulangan penyakit Tuberkulosis (TBC).
Hal itu disampaikan Kabid P2P Dinas Kesehatan Asahan dr Amy Juniarta diampingi Kordinator YMMA Nurul Huda kepada pers dihadiri, unsur Dinas Kesehatan, DPRD, PWI, Kopi TB, RS Wirahusada, Klinik Serojha dan Puskesmas Binser, Selasa (12/12) di Cafe the Nine Kisaran.
Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Kabid P2P Dinas Kesehatan, menyambut baik inisiatif kerjasama dari YMMA, dalam upaya penanggulangan TBC.
"Pemkab mendukung program YMMA seperti skrining, sosialisasi dan pendampingan dengan memberikan bantuan serta koordinasi yang diperlukan, " ujarnya
Terkait hal itu, kata Amy, Pemkab berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan, berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat khususnya penderita TBC, dengan menyediakan fasilitas, tenaga dan obat-obatan memadai.
Kabid P2P Dinas Kesehatan juga berharap kolaborasi menanggulangi TBC ini dapat meningkatkan sinergi dalam upaya penanggulangan TBC di wilayah Kabupaten Asahan.
Sementara Kordinator YMMA Nurul Huda menjelaskan, TBC adalah penyakit menular disebabkan bakteri mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang siapa saja tanpa pandang usia atau status sosial.
Disebutkan, di Kabupaten Asahan tahun 2022 dilaporkan 1.669 kasus dan mengobati 1.643 kasus TBC dari estimasi 3.349 kasus atau 49,8 persen. Tahun 2023 hingga 30 Oktober terdapat 1.136 kasus yang ditemukan dan diobati 1.132 kasus dari estimasi dari kasus yang ada(35,9 persen).
Adapun capaian terduga yang tercatat di sistem SITK Komunitas Jan-Nov 2023 sebanyak 1.465 dan ternotifikasi TBC sebanyak 320 dan pasien ternotifikasi investigasi kontak 350 indeks.
Baca Juga: Atlit Barongsai Sumatera Utara Lolos PON XXI 2024, Aceh Menjadi Tim yang Diperhitungkan
"Untuk mengatasi masalah ini kita mengajak pemangku kepentingan berkolaborasi menurunkan angka kejadian TBC, sekaligus mencapai targetnya, " ujar Nurul, seraya menyampaikan pihaknya telah melakukan skrining TBC di sekolah-sekolah, pesantren, dan daerah lainnya serta mensosialisasikan, mengedukasi gejala dan pencegahannya.(Jusli)