Realitasonline.id - Medan | Kakanwil Kemenag Sumut Ahmad Qosbi menyapaikan ke jamaah haji bahwa 40 hari berada di Tanah Suci, tapi yang menentukan sah atau tidak sahnya haji hanya 6 jam ketika wukuf di Arafah.
Arahan dan bimbingan penuh makna itu disampaikan Ahmad Qosbi saat melepas keberangkatan jemaah Dhuyufurrahman Kloter 21 di Aula Madinatul Hujajj Asrama Haji Medan, Rabu (5/6/2024) dini hari.
"40 hari kita tinggalkan Indonesia tapi menentukan cuma 6 jam di Arafah. Kita wukuf di Arafah, kita pakaian ihram, sekecil apapun dosa dan kejahatan jangan lakukan," pintanya.
Ketua PPIH Embarkasi Medan ini mengingatkan selama di Arafah agar jemaah hanya mengambil jatah makan sesuai hak.
"Menyinggung orang, dan jangan ambil yang tidak hak. Di Indonesia ini ada orang congok, diambilnya dua, tiga, orang tidak makan padahal kita masih suasana ihram 6 jam menentukan baik atau tidak haji kita," katanya.
Tamu Allah yang tergabung dalam Kloter 21 Embarkasi Medan ini diminta untuk selalu menjaga kekompakan, rukun, akur, harmonis, mesra dan saling tolong menolong agar diberi kemudahan dalam menjalankan rangkaian ibadah haji.
Baca Juga: Erick Thohir Buka Pasar UMKM Jelajah Kuliner Tembus Omset Rp449 Juta dalam 3 Hari
"Apabila kita niatkan dari sekarang, insyaa Allah Allah SWT akan meringankan rangkaian ibadah yang kita kerjakan. Saya berharap Kloter 21 Sumatera Utara adalah yang terbaik," pesannya.
Ahmad Qosbi sempat menyinggung terkait kemarahan Imam Masjid di Tanah Suci, pasalnya ada jemaah haji Indonesia yang sering melakukan selfie saat melaksanakan ibadah. Dia memastikan kalau melakukan hal tersebut selagi ibadah maka tidak sah hajinya.
"Imam Masjid Nabawi marah-marah sama jemaah Indonesia karena selfie-selfie. Sholat , berdoa pun selfie, ada yang thawaf foto-foto lagi. Saya berharap tidak ada yang foto-foto saat beribadah, maka ibadahnya gak sah, hajinya ga sah. Kalau mau foto selesaikan ibadah," pesannya.