sumut

Hadiri Pengajian Akbar di Arse, Syahrul Pasaribu Diminta Ceritakan Sejarah Berdirinya BKMT di Tapsel

Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:59 WIB
Bupati Tapsel dua periode yang juga pendiri BKMT Tapsel beri sambutan pada pengajian akbar BKMT Kecamatan Arse. (Realitasonline / Riswandy)

Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | Meski sudah mengakhiri jabatan sebagai Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) selama dua periode sejak Februari 2021 yang lalu,  Syahrul M Pasaribu SH terus aktif menghadiri pengajian akbar Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Tapsel, termasuk di Kecamatan Arse, Minggu (27/10/2024).

Kehadiran pendiri BKMT di Tapsrl ini, guna memenuhi undangan pengajian akbar BKMT. Kehadiran Syahrul M Pasaribu, disambut antusias dengan lantunan Sholawat Badar oleh ratusan jamaah pengajian akbar.

Pengajian akbar ini dihadiri Camat Arse Syahwan Ritonga, Sekcam Arse Partahian Ritonga, Lurah Arse Saidal Makruf Siregar, Plt Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Arse Zulkarnaen dan Sekretaris BKMT Tapsel Hj. Ansoriah serta Kepala Desa se Kecamatan Arse.

Baca Juga: Razman Nasution Isyaratkan Mundur Jadi Pengacara Vadel Badjideh

Calon Wakil Bupati Tapsel nomot urut satu (No.1) yang juga pimpinan Pesantren Darul Mursyid (PDM) Jafar Syahbuddin Ritonga beserta istri dan ibundanya juga turut hadir dipengajian akbar tersebut

Seperti biasa di tiap kehadirannya di pengajian akbar Arse, Syahrul menunaikan kewajiban membayar iuran Koperasi Wanita Mawaddah Amaliah Akbar BKMT Arse sebesar Rp3,4 juta setiap bulannya.

Ansyoriah Siregar Sekretaris BKMT Tapsel yang juga Ketua Koperasi Mawaddah berterimaksih atas kepedulian Syahrul Pasaribu terhadap perkembangan BKMT dan Koperasi Wanita di Arse ini. Untuk menyegarkan ingatan anggota BKMT, ia meminta Syahrul agar menceritakan sejarah lahirnya BKMT di Tapsel.

Di kesempatan itu, Syahrul Pasaribu menceritakan bahwa BKMT bukanlah organisasi pemerintah, melainkan organisasi sosial keagamaan yang secara nasional berdiri pada tahun 1981, atas gagasan ulama perempuan Betawi, Hj. Tuty Awaliyah serta kesepakatan 700 majelis taklim, yang kemudian pada tahun 1988, ustadzah Hj. Tuty Awaliyah diangkat menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan di Kabinet Soeharto.

Baca Juga: Ini Lah Harapan Besar Warga Hutatonga Angkola Sangkunur kepada Paslon Nomor 1 BAGUSI

Belasan tahun kemudian, tepatnya tahun 2011, BKMT terbentuk di Provinsi Sumatera Utara (Provsu), atau setahun periode pertama ia menjabat Bupati Tapsel dan saat itu, pengurus BKMT Sumut meminta dirinya selaku Bupati Tapsel bersama Ketua TP PKK Tapsel, Hj. Syaufiah Lina membentuk dan mendirikan BKMT Tapsel.

Tujuan pembentukan BKMT Tapsel ini, guna menghimpun seluruh majelis taklim serta menambah pengetahuan keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan (Imtaq) anggotanya, sebagai wadah silaturahmi antar masyarakat dan juga sebagai sarana pertemuan pemerintah dengan rakyatnya.

" Ketika itu, beberapa Kecamatan di Tapsel telah terbentuk perhimpunan perwiridan yasin atau pengajian ibu-ibu. Di Arse ada pengajian Amaliah Akbar, di Sipirok ada Marsada dan di Angkola Barat ada Ikatan Perwiridan Yasin atau IPY, " terang Syahrul.

Perkumpulan pengajian ibu-ibu inilah serta majelis taklim di Desa-Desa, yang selanjutnya dihimpun dan menjadi anggota BKMT, yang ketua pertamanya adalah Hj. Hasni Delaila Harahap, ketua periode selanjutnya atau kedua Hj. Anna Leli Hutasuhut dan ketua periode ketiga hibgga saat ini Hj. Rosmayanti Ritonga.

Setelah 10 tahun atau menjelang akhir masa jabatan periode kedua ia menjabat Bupati Tapsel, jumlah anggota BKMT Tapsel di 15 Kecamatan sudah mencapai 26.000 orang. Mereka ini sebagian besar didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan.

Baca Juga: Penutupan TMMD Meriah, Ratusan Masyarakat Siantar Martoba Berterimakasih

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB