sumut

Terkendala Cuaca dan Ijin Pakai Lahan Warga, Proyek Gorong-Gorong Persawahan Berbiaya Rp 2,3 Miliar di Padangsidimpuan Diadendumkan

Rabu, 22 Januari 2025 | 13:24 WIB
Pembangunan saluran irigasi persawahan berupa gorong-gorong permanen untuk aliran air persawahan sepanjang 77 meter, berbiaya Rp.2,3 milyar di Desa Ujung Gurap Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan. (Realitasonline.id/Riswandy)

Realitasonline.id - Padangsidimpuan | Harapan masyarakat petani 7 Desa dan 2 Kelurahan di Desa Ujung Gurap Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan untuk bisa turun ke sawah bercocok tanam mengawali tahun 2025 belum bisa terwujud.

Pasalnya pembangunan saluran irigasi persawahan berupa gorong-gorong permanen untuk aliran air persawahan sepanjang 77 meter, berbiaya Rp.2,3 milyar yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Propinsi Sumatera Urara Tahun Anggaran (TA) 2024 tersebut dikerjakan oleh perusahasn kontrakror CV SKP dari Kota Medan penyelesaiannya baru sekira 50 persen.

Hal itu disebabkan singkatnya waktu pekerjaan serta cuaca yang ekstrim dan hujan selama tiga bulan belakangan, menyebabkan pembangunannya jadi terlambat sehingga aliran air dari Daerah Irigasi (DI) Ujung Gurap melalui drainase tidak berfungsi untuk mengairi persawahan.

Baca Juga: Perjuangan Pj Wali Kota Tidak Sia-Sia, Saluran Irigasi Persawahan Dibangun Melalui Dana Provinsi

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) melalui Kepala Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) PUPR Padangsidimpuan Datsur Hasibuan, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek tersebut mengatakan, proyek pembangunan gorong-gorong sepanjang 77 meter yang bertujuan untuk mengalirkan air ke sawah di 7 Desa dan 2 Kelurahan di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan.

Namun, pelaksanaan proyek ini tidak lepas dari tantangan. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah tekanan cuaca ekstrem yang memperlambat proses pembangunan. Selain itu, izin penggunaan lahan warga untuk mobilisasi material dan alat berat juga menjadi hambatan yang cukup signifikan, sehingga pekerjaannya terlambat dan saat ini baru selesai 50 persen.

Menurut Datsur, sesuai kontrak kerja, proyek gorong-gorong irigasi untuk aliran air persawahan selesai pada akhir tahun 2024. Namun karena terkendala cuaca yang ekstrim dan Ijin pinjam pakai lahan warga untuk mobilisasi material ke lokasi proyek, mengalami kendala, menyebabkan pembangunan jadi terlambat dan dilakukan perpanjangan masa pekerjaan atau adendum, yang pekerjaannya diperpanjang hingga 22 Pebruari 2025 mendatang.

Baca Juga: Aksi Tanggap Satgas TMMD Ke-122 Bantu Warga Perbaiki Saluran Irigasi Kena Longsor

" Dengan adanya adendum proyek yang memundurkan jadwal penyelesaian hingga tahun 2025, pemerintah dan pihak rekanan berkomitmen untuk menuntaskan sisa pekerjaan 50 persen dengan tetap mengutamakan kualitas dan keberlanjutan, " ujarnya

Disebutkannya, dalam perjanjian adendum yang dimohonkan tersebut, ada beberapa poin penting yang harus dipenuhi pihak rekanan terhadap pekerjaan proyek tersebut yakni mencakup revisi jadwal pelaksanaan dan beberapa penyesuaian teknis yang diperlukan untuk menjamin kualitas hasil pekerjaan, bersedia menyelesaikan pekerjaan hingga 22 Pebruari 2025 mendatang dan pihak rekanan siap di denda apabila tidak menyelesaikan pekerjaan

" Dalam perjanjian adendum tersebut, pihak rekanan yang bertanggung jawab atas proyek ini telah menyampaikan permohonan dan pernyataan resmi untuk menyelesaikan pekerjaan hingga batas waktu yang ditetapkan, yaitu 22 Februari 2025, " ujar Datsur Hasibuan, Rabu (22/1/2025).

Baca Juga: Personil Polri, TNI, ASN Pemko Padangsidimpuan Bersama Warga Gotong Royong Bersihkan Saluran Irigasi

Datsur menjelaskan, komitmen tersebut disampaikan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek sesuai dengan spesifikasi teknis dan jadwal yang telah disepakati dan keputusan tersebut dilakukan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek dan optimalisasi hasil pekerjaan.

" Proyek ini sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan daerah. Pihaknya terus berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi kendala yang ada agar manfaat dari pembangunan tersebut segera dirasakan oleh masyarakat, khususnya para petani di 7 Desa dan 2 Kelurahan yang terus bergantung pada aliran air dari gorong-gorong ini, " terangnya lagi.

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB