Realitasonline.id - Padangsidimpuan | Pemasangan gorong-gorong atau riol beton untuk kelancaran aliran air menuju persawahan warga di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan, terus dikebut.
Pemasangan gorong-gorong sebagai pengganti sementara jaringan irigasi yang rusak dan tertimbun longsoran material akibat bencana alam pada Daerah Irigasi (DI) Ujung Gurap di Lingkungan III Kelurahan Batunadua Jae Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan, dilakukan secara swakelola dengan melibatkan warga petani.
Irigasi yang rusak dan tertimbun longsor sepanjang 200 meter itu menyebabkan lahan persawahan seluas 400 heltar di 7 Desa dan sebahagian terletak di 2 kelurahan di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan, sempat mengalami kekeringan cukup lama dan hanya mengharapkan air hujan untuk mengairi sawah.
Pantauan di lokasi pekerjaan, Jumat (23/8/2024), warga masyarakat terlihat melakukan pemasangan gorong-gorong untuk mengalirkan air dari pintu air DI Ujung Gurap menuju persawahan warga, mengingat jaringan irigasi yang sumbat tertimbun material tanah dan pasir yang longsor dari tebing sekitar irigasi.
Pembuatan gorong-gorong tersebut yang sifatnya darurat, diawasi oleh pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Padangsidimpuan guna mengantisipasi kebutuhan air persawahan apabila musim kemarau tiba, sambil menunggu pengorekan jaringan irigasi yang tersumbat dengan cara gotong royong warga petani, dan perbaikan jaringan irigasi yang rusak.
Saluran air darurat melalu pemasangan gorong-gorong atau riol berdiameter 0,5 meter mencapai jangnya sekira 200 meter dan untuk tahap pertama pemasangan sepanjang 42 meter agar air bisa sampai ke persawahan warga.
Baca Juga: Pj. Wali Kota Padangsidimpuan Tinjau Irigasi Rusak. Ratusan Hektar Sawah Terancam Kekeringan
" Insya Allah dengan dikebutnya pekerjaan pemasangan gorong-gorong air, dalam waktu dekat air sudah bisa mengalir ke persawahan warga, " ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Padangsidimpuan Timur Tumanggor beberapa waktu lalu.
Menurut Pj. Wali Kota, untuk pemasangan gorong-gorong sebagai pengganti sementara saluran irigasi yang terkena bencana, melibatkan warga petani agar air menuju persawahan bisa lebih lancar.
" Walaupun kondisi alam yang sulit, namun berkat kekompakan warga dalam bergotong royong, Alhamdulillah semuanya bisa lancar dan warga petani bisa kembali turun ke sawah, " ujarnya.
Lebih lanjut Pj. Wali Kota Timur Tumanggor menyebutkan, pemasangan gorong-gorong atau riol tersebut untuk sementara agar air bisa lancar ke persawahan warga yang luasnya mencapai sekira 400 hektar.
" Gorong - gorong tersebut hanya sementara dan untuk permanennya nanti di kerjakan melalui anggaran Provsu dan saya sudah komunikasi langsung dengan Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provsu Mulyono, mudah-mudahan terealisasi secepatnya, " terang Pj. Wali Kota. (RI)