sumut

KPHL XII dan Dinas Lindup Taput Terkesan Tutup Mata Atas Kerusakan Jalan dan Lingkungan di Parmonangan

Sabtu, 19 Juli 2025 | 13:42 WIB
Sumber air yang berada di perlintasan jalan parratusan hingga dusun Hopong Hutatua tertutupi bekas penebangan dan longsoran tanah bekas pengambilan kayu. (Realitasonline id - AS)

Realitasonline.id - Taput | Dinas Lingkungan Hidup (Dislindup) kabupaten Tapanuli Utara terkesan tutup mata atas kerusakan lingkungan akibat maraknya aktivitas penebangan kayu alam di kecamatan Parmonangan Tapanuli Utara.

Belum lagi peredaran kayu menggunakan truk yang sering wara wiri serta terkesan luput dari pantauan Polisi Hutan (Polhut) KPHL XII terutama disetrum Dusun Sisoding Desa Manalu Dolok merusak infrastruktur jalan yang dibangun menggunakan APBD.

Pantauan beberapa awak media yang turun langsung ke lokasi, Jumat (18/7) tampak sejumlah jalan banyak yang rusak dibeberapa titik penebangan kayu.

Baca Juga: Aion Hyper HT 2025, SUV Listrik Mewah dengan Fitur Sayap Falcon! Pesaing Tesla Model Y Ini Siap Guncang Jalanan dengan Teknologi Futuristik

Titik tersebut berada sepanjang jalan Dusun Parratusan ke Dusun Sihopong Desa Manalu Dolok yang merupakan satu-satunya akses jalan menuju Desa Hutatua yang merupakan desa terpencil di Parmonangan Timur sudah rusak.

Rusaknya badan jalan tidak lepas dari lalu lalang mobi truck pengangkut kayu yang berlokasi di Dusun Sihopong.

Jalan dari Dusun Parratusan menuju Dusun Sihopong Desa Manalu Dolok yang sudah rudak akibat maraknya penebangan kayu sehingga sulit dilintasi warga Desa Hutatua. (Realitasonline.id - AS)

Bahkan juga penebangan menutup sumber mata air dekat Dusun Hopong Desa Hutatua serta Dusun Sisoding Desa Manalu Dolok.

Kades Hutatua Tomus Manalu sangat menyesalkan aksi maraknya penebangan kayu di Dusun Sihopong itu., Sabtu (19/7/2025).

Selain merusak jalan, penebangan kayu itu juga merusak alam dan hutan. Dimana lokasi penebangan kayu itu persis di tebing dekat jalan yang suatu saat akan mengakibatkan longsor dan menutupi badan jalan.

Juga akibat penebangan itu tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan bahaya banjir, karena limbah kayu penebangan sudah menimbun bantaran sungai.

Baca Juga: Hyundai Santa Fe Hybrid: Mesin 1.5 Liter Gunakan Mesin Turbocharged, Dipadu Transmisi Gearset

"Beruntung saat ini masih musim kemarau, apabila sudah musim penghuian, longsorlah yang kita takutkan," kesalnya.

Kata Tomus, Jalan yang telah rusak itu merupakan satu-satunya akses penghubung ke desa kami, tidak ada alternatif lain.

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB