Pada September 2025, tekanan inflasi di Kota Pematangsiantar sudah mengalami penurunan dengan capaian inflasi sebesar 0,47% (mtm) dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 1,21% (mtm). Selain itu, Kabupaten Labuhanbatu pada September 2025 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,15% (mtm), mengalami penurunan dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mengalami inflasi 2,09% (mtm).
Komoditas dengan andil inflasi Pematangsiantar karena tingginya harga cabe merah, cabai hijau dan perhiasan. Deflasi,andilnya bawang merah, beras dan sayur buncis.
"Kenaikan harga komoditas hortikultura dikarenakan pasokan yang terbatas di wilayah Sumatera Utara karena padal Bulan September ini telah melewati periode waktu panen, khususnya di wilayah sentra produksi seperti Simalungun, Karo dan Batubara. Secara keseluruhan, kombinasi dari faktor cuaca, biaya produksi, dan ketidakseimbangan pasokan-permintaan menjadi pemicu utama inflasi di bulan September," jelas Ahmadi.
Baca Juga: Agustus, Inflasi di Pematangsiantar Masih Tinggi
Kedepan, tekanan inflasi diperkirakan akan menurun pada Oktober 2025. Diprediksi curah hujan di Sumatera Utara diperkirakan mulai kembali mendekati normal sehingga berdampak pada hasil panen petani yang meningkat menjadi faktor utama yang mendorong terjadinya penurunan tekanan inflasi di periode mendatang.
Selain itu, ada indikasi pasokan dari daerah Jawa yang sudah mulai masuk yang mengakibatkan harga cenderung lebih terkendali pada Bulan Oktober 2025. (SS)