Realitasonline.id - Batangtoru | Siapa sangka di tengah kawasan tambang emas Martabe yang identik dengan aktivitas berat dan alat-alat raksasa, berdiri sebuah tempat yang justru menumbuhkan kehidupan baru yakni Nursery Martabe.
Di sinilah, PT Agincourt Resources (PTAR) menumbuhkan ribuan bibit pohon untuk menghijaukan kembali lahan tambang dan lingkungan sekitarnya.
Nursery Martabe, merupakan pusat pembibitan tanaman yang menjadi ujung tombak program rehabilitasi dan penghijauan perusahaan tambang tersebut.
Baca Juga: Kontingen MTQ Masuk 10 Besar, Bupati Bireuen Haji Mukhlis Tunaikan Janji Bonus dengan Uang Pribadi
Dari kejauhan, area nursery tampak seperti taman pembelajaran. Deretan tanaman muda tumbuh subur dalam polybag, air mengalir melalui sistem irigasi modern dan para pekerja sibuk memantau pertumbuhan bibit.
Di balik suasana hijau itu, tersimpan keseriusan perusahaan dalam mengembalikan keseimbangan alam, sebuah program yang mungkin tak pernah dibayangkan banyak orang berada di dalam kawasan tambang.
Nursery Martabe berdiri tahun 2012, sejak awal beroperasinya tambang emas Martabe di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Di tempat ini, berbagai jenis tanaman endemik dan kehutanan dibibitkan dengan perawatan intensif. Jenis-jenisnya beragam, mulai dari mahoni, meranti, sengon, hingga tanaman lokal seperti durian dan jengkol.
“ Setiap bibit yang tumbuh di sini adalah bagian dari rencana besar untuk mengembalikan ekosistem pasca tambang. Kami tidak hanya menanam pohon, tapi juga menanam harapan akan hutan yang kembali hijau, ” ujar Yuni Pulungan, Senior Officer - Technical Support Environment Agincourt Resources, sambil menunjukkan area pembibitan yang luasnya sekira setengah hektar, Senin (10/11/2025).
Baca Juga: Dokter Jawahir Syahputra Pimpin PMI Bener Meriah
Yuni mengatakan, di nursery ini ada 60 ribu bibit di kembangkan, dimana, binit-bibit tersebut di tempatkan di tiga bedengan berbeda sesuai dengan usia tanaman.
" Di bedengan 1 usia tanaman satu bulan, bedengan 2 usia tanaman dua sampai tiga bulan dan bedengan 3 usia tanamannya sudah lebih dari tiga bulan dan sudah bisa di tanam di lapangan, " kata Yuni.
Adapun tanaman yang ada di nursery ini sebahagian besar merupakan tanaman lokal dan setiap bulannya ada 5000 hingga 6000 bibit di bibitkan di nursery tersebut.
" Tanaman lokal yang paling dominan adalah jenis Torop yang merupakan tanaman spesifik di hutan Batangtoru ini dengan cara kita pergi ke hutan. Jadi sebelum area di buka, kita ambil bibit-bibit cabutannya dari sekitar tananan induknya lalu kita budidayakan di nursery, " terangnya
Ada 63 jenis tanaman lokal dan non lokal yang dibudidayakan di nursery ini dan untuk bulan ini, ada 40 ribu bibit siap tanam di area reklamasi dan konservasi.