Salah satu contoh nyata adalah penerapan konsep Lubuk Larangan, tradisi menjaga sungai agar tidak diambil ikannya dalam waktu tertentu demi menjaga keseimbangan ekosistem.
" Lubuk larangan ini bukan hanya tradisi, tapi juga bentuk pendidikan sosial dan kesadaran lingkungan. Hasilnya pun kami manfaatkan untuk kegiatan sosial, ” ungkapnya.
Selain itu, filosofi Dalihan Natolu dan semboyan masyarakat Marancar, “Aek do sian arangan, aek do sumber ni hangoluan” (air adalah sumber kehidupan), dijadikan landasan moral pemerintah daerah dalam menjaga harmoni antara manusia dan alam.
Bupati juga menekankan pentingnya reformasi birokrasi dan peningkatan kapasitas aparatur. Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain penerapan Manajemen Talenta ASN, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), serta Cash Management System (CMS) untuk memastikan transparansi dan efisiensi pengelolaan keuangan daerah.
" Visi kami adalah menjadikan Tapsel sebagai daerah yang berkarakter dan unggul. Karena itu, kami butuh SDM yang unggul dan berintegritas. Semua ini saling terkait untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, " tegasnya
Dengan semangat gotong royong dan kearifan lokal, Bupati Gus Irawan berharap program ini dapat terus berkembang dan menjadi role model nasional dalam pembangunan berkelanjutan berbasis masyarakat.
“ Semoga kerja sama ini membawa manfaat besar bagi masyarakat dan Tapsel bisa terus menjadi contoh bagaimana pembangunan dapat berjalan selaras dengan kearifan lokal, ” tutupnya.
Ketua Tim Verifikator Surveyor Indonesia, Ririn, menyampaikan apresiasi atas inovasi dan komitmen Pemkab Tapsel yang berhasil memadukan pembangunan modern dengan nilai-nilai kearifan lokal.
Baca Juga: OJK: Screen Time Orang Indonesia 7 Jam, tidak Heran, Transaksi Digital, Tumbuhnya sangat Cepat
“ Program 1000 Kolam dan konsep Lubuk Larangan ini sangat luar biasa. Jarang ada pemimpin daerah yang mampu mengombinasikan kepemimpinan modern dengan nilai-nilai tradisional, ” ujarnya.
Ririn menambahkan, Kabupaten Tapsel menjadi satu-satunya Kabupaten di Pulau Sumatera yang masuk dalam Top 10 nasional untuk penilaian program SDGs unggulan.
“ Dari 400 Kabupaten yang kami verifikasi, hanya lima yang masuk kategori nasional dan Tapsel salah satunya. Ini kebanggaan tersendiri karena Tapsel mewakili Sumatera, ” ungkapnya.