Realitasonline.id - Taput | Banyaknya permintaan dari luar negeri untuk tenaga kesehatan terutama perawat memberikan peluang besar bagi alumni akademi keperawatan Tapanuli Utara.
Namun, bagai bertepuk sebelah tangan, permintaan tersebut kandas akibat orang tua alumni sangat sulit merelakan anaknya mengejar 'Dollar' ke luar negeri.
" Kami dengan pembina yayasan akademi keperawatan Pak Sabungan Parapat terkadang terenyuh, banyak permintaan tenaga perawat bagi alumni kita tidak bisa dipenuhi," ujar ketua yayasan Dintar Hutabalian dalam moment wisuda Akper angkatan XX, Jumat, (14/11/2025).
Baca Juga: Wakil Bupati Nusar Amin Tutup Jambore Cabang Ke- IV Gerakan Pramuka Simeulue
Masih ditengah wisuda diploma III Keperawatan tahun akademik 2024/2025, yang dilantik sebanyak 122 lulusan, Sekdis Kesehatan tersebut sangat menyesalkan alumni Akper malah memilih jadi tenaga kerja sukarela.
" Dinas kesehatan telah merumahkan tenaga kerja sukarela karena aturan tidak memperbolehkan lagi. Nah, justru mereka banyak sedih, padahal peluang kerja diluar negeri dengan gaji rata-rata sepuluh juta tidak dikejar hanya karena dilarang orang tua," sesalnya.
Dintar menyebutkan kalau masalah keamanan, banyak yang sudah berhasil pulang dari luar negeri.
Baca Juga: Resmikan 2 SPPG di Sergai, Ini Amanat Kapolda Sumut
" Saya minta orang tua , relakan anaknya untuk bersaing dan kompetitif di bursa tenaga kerja luar negeri karena tenaga keperawatan kita banyak dibidik rumah sakit maupun fasilitas kesehatan disana, ini saatnya anak-anak kita membahagiakan orang tuanya," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Dr. Deni Lumbantoruan berpesan kepada wisudawan/i filosofi 3B sebagai bekal moral dan profesional dalam menjalani karier sebagai perawat.
3B tersebut yakni Brave berarti beranilah memasuki kehidupan yang baru, brillian selalu berbuat yang terbaik dan terus mengasah kemampuan, serta behave jadilah perawat yang baik dalam sikap maupun pelayanan.
Baca Juga: Kodaeral l dan HNSI Gelar Lomba Dayung Sampan Tradisional
Moment wisuda bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan baru dalam dunia kesehatan yang penuh tantangan dan tanggung jawab. Para lulusan diminta untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dengan hati dan keikhlasan, sesuai mandat profesi keperawatan.
Pemkab sebut Deni akan mendorong para lulusan tidak ragu membuka peluang karier yang lebih luas, termasuk di luar daerah dan luar negeri.
"Kesempatan kerja bagi tenaga perawat Indonesia, khususnya dari Tapanuli Utara, semakin terbuka di berbagai negara. Saat ini banyak negara yang membutuhkan tenaga perawat asal Indonesia. Ini adalah peluang besar untuk meningkatkan pengalaman, kemampuan, dan kesejahteraan. Beranilah melangkah lebih jauh,” ujarnya.
Acara wisuda turut dihadiri ketua pembina yayasan Sabungan Parapat, kepala LLDikti Wilayah I Sumatera Utara Saiful Anwar, Ph.D, Ketua DPW PPNI Sumatera Utara dan Tapanuli Utara. (AS)