sumut

Semarak Hari Jadi ke 75 Kabiupaten Tapsel, Gus Irawan Apresiasi Grand Final Boru Namora

Senin, 24 November 2025 | 17:54 WIB
Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu bersama istrinya Murni Gus Irawan saat menghadiri malam Grand Final Pemilihan Boru Namora Duta Karang Taruna Tapsel 2025 yang digelar di Lapangan Astaka Desa Tolang Kecamatan Sipirok. (Realitasonline.id/Riswandy)

Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | Malam Grand Final Pemilihan Boru Namora Duta Karang Taruna Tapanuli Selatan (Tapsel) 2025 yang digelar di Lapangan Astaka Desa Tolang, Kecamatan Sipirok, berlangsung meriah, sukses, dan penuh makna, Kamis (20/11/2025).

Ajang bergengsi ini menjadi salah satu puncak peringatan Hari Jadi ke-75 Kabupaten Tapsel, yang menghadirkan Bupati dan Wakil Bupati Tapsel, unsur Forkopimda, Ketua Tim Penggerak PKK, ketua Karang Taruna dari berbagai daerah, serta ratusan masyarakat yang memadati lokasi acara.

Dalam sambutannya, Bupati Tapsel mengungkapkan rasa syukur dapat menghadiri agenda penting yang melibatkan generasi muda ini.

Baca Juga: Dewan Pendidikan Padangsidimpuan Fasilitasi Pertemuan Orang Tua dan Guru Bahas Pola Asuh Modern

Meski kondisi keuangan daerah terbatas, ia menegaskan bahwa rangkaian Hari Jadi ke-75 tetap dirancang untuk memberi ruang kreatif bagi anak-anak, remaja, hingga pelajar tingkat SMP dan SMA.

" PAUD, lomba drum band, olahraga, fun walk, fun run dan kegiatan seni budaya seperti lomba menortor adalah bagian dari upaya kami menggugah kecintaan dan pemahaman terhadap kultur lokal, ” ujar Bupati.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Karang Taruna Tapsel serta Karang Taruna dari Kabupaten tetangga seperti Palas, Asahan dan Langkat yang turut menyukseskan acara tersebut.

Lebih lanjut, Bupati menekankan, keberhasilan pemilihan Boru Namora bukan hanya tentang siapa yang menang, melainkan bagaimana para Duta Karang Taruna mampu mengemban misi sosial dan budaya di desa dan dusun tempat mereka tinggal.

Baca Juga: Syahrul Pasaribu : Paradigma Pembangunan Berubah, Daerah Harus Adaptif

" Mereka harus memiliki keterampilan, kecintaan pada budaya lokal, kesetiaan sosial dan kemandirian. Lebih dari itu, mereka diharapkan dapat memberikan efek positif untuk memagari generasi muda dari penyakit sosial seperti narkoba dan judi yang kini sudah merambah hingga desa, ” tegasnya.

Suasana malam grand final terasa hangat dan penuh harapan. Para finalis tidak hanya menampilkan pesona dan keanggunan, tetapi juga memperlihatkan karakter, kepedulian sosial, serta mimpi besar mereka untuk memajukan Tapsel.

Beberapa peserta membagikan cerita tentang perjuangan keluarga, pengalaman membantu anak-anak desa, hingga tekad mereka melestarikan budaya daerah.

Momen mengharukan terjadi ketika salah satu finalis menitikkan air mata saat menceritakan perjuangannya membantu anak-anak di desanya agar tetap bersekolah. Kisah itu mendapat tepuk tangan panjang dari para penonton.

Ketua Karang Taruna Tapsel, Ahmad Bangun Ritonga, SE, menegaskan, Boru Namora bukan hanya kontes kecantikan budaya, melainkan sarana membentuk pemuda yang peduli dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Baca Juga: Semarak Boru Namora Tapsel, Ribuan Warga Padati Astaka Sipirok

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB