" Itu berdasarkan pengalaman dalam memimpin Tapsel selama sepuluh tahun. Untuk itu saya menyarankan di era sulit saat ini akibat dampak pandemi Covid-19 agar dalam menentukan target-target RPJMD 2021-2026 harus realistis dengan memperhitungan potensi dan peluang secara akurat serta memprediksi perkembangan pandemi Covid-19, menentukan program skala prioritas tinggi dan menerapkan prinsip money follow program berbasis kinerja, dengan demikian setiap tahunnya Dana Insentif Daerah (DID/Dana Rakca) dapat diperoleh Tapsel kembali, " ujarnya.
Sementara Bupati Tapsel H. Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, S.Pt, MM mengatakan, kegiatan ini bertujuan menyaring semua aspirasi dari semua pemangku kepentingan. Terhadap pembangunan program daerah selama lima tahun kedepan.
" Saya berharap agar semua yang hadir dapat memberikan masukan-masukan yang positif dan bersifat konstruktif dan saya juga mengajak agar sama-sama menyatukan tekad untuk mewujudkan visi misi Tapsel, yang maju berbasis sumber daya manusia pembangun yang lebih sehat, cerdas dan sejahtera serta sumber daya alam yang produktif juga lestari " ujar Dolly.
Menurut Dolly, saat pandemi ini tentu perlu terobosan baru yang inovatif, cerdas, serta menjadi solusi untuk menjawab tantang pembangunan kedepan. Pembangunan beberapa tahun terakhir ini sangat bagus, tentu ini menjadi sebuah kekuatan dan peluang untuk di kembangkan secara terstruktur dan sinergitas lintas sektor. Sehingga memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat Tapsel.
Bupati juga mengatakan ada beberapa hal yang menjadi fokus dalam menyusun RPJMD dan semua organisasi perangkat daerah agar bisa memahami visi misi Tapsel yang dilengkapi dengan data yang relevan dan terkait langsung dengan visi misi. Perubahan terhadap paradigma dari money follow fungtion menjadi money follow program.
" Seperti sektor pertanian harus menjadi prioritas dalam peningkatan produksi serta produktivitas harus di imbangi dengan nilai tambah, agar sektor pertanian bisa bersaing dengan daerah lainnya. Pembangunan di sektor pertanian perlu di arahkan untuk membangun sektor lain seperti penciptaan produk-produk unggul serta pengembangan pariwisata, " jelasnya.
Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) DR. Muryanto Amin yang juga turut sebagai narasumber menyampaikan materinya tentang penyusunan program pembangunan di era pandemi Covid-19 dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia mengatakan bahwa dalam menyusun rencana tidak boleh terlalu optimistis ataupun pesimis. Akan tetapi harus dapat memahami dunia luar agar bisa memahami atau melihat langkah yang dibuat orang lain.