Di pertemuan itu juga, para mantan 'Pejuang Tapsel' bercerita suka duka pengalaman masing-masing, khususnya pengalaman menghadapi berbagai dinamika di tahun 2010 sampai 2021, seperti pemindahan Ibukota dan pusat pemerintahan dari Kota Padang Sidempuan ke Sipirok, serta mewujudkan pembangunan perkantoran Pemkab Tapsel yang refresentatif, terpusat dan terintegrasi. Termasuk membangun berbagai fasilitas pendukung seperti Kebun Raya, Hutan Kota dan Masjid Agung Syahrun Nur, yang semuanya dibangun secara simultan dengan berbagi infrastruktur di 15 Kecamatan.
Demikian juga ketika mengatasi unjuk rasa di Tambang Emas Martabe Batang Toru tahun 2012 dan 2013 atau saat puncak pembangunan dan awal produksi, yang eskalasinya cukup tinggi. Namun semua dihadapi dengan arif dan sabar, sehingga teratasi dengan baik, sehingga setelah beroperasinya Tambang Emas Martabe di Batang Toru, Pemkab Tapsel memperoleh sumber pendapatan melalui Dana Bagi Hasil (DBH) dan Deviden jauh lebih membaik.
Para mantan pejabat Tapsel itu juga bercerita dan mengenang bagaimana mereka dan Syahrul Pasaribu berjuang meningkatkan kemampuan keuangan daerah, yang hasilnya, sejak tahun 2017 sampai sekarang kapasitas fiskal Tapsel relatif memadai.
Sukses berjuang menghadapi gejolak dan rintangan, membuat para 'sesepuh' itu bersyukur dan bangga. Apalagi hasil yang diwujudnyatakan dengan berbagai bentuk pembangunan itu telah dinikmati masyarakat Tapsel hingga sekarang.
Harapan
Di kesempatan itu, para mantan pejabat Tapsel memita Syahrul Pasaribu ikut mencalon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ini bukan tanpa alasan, Syahrul adalah sosok pemimpin yang layak jual.
Kepedulian terhadap daerah dan rakyat, sudah terbukti dan teruji saat 10 tahun memimpin Tapsel. Mampu mensinergikan dan mengkolaborasikan berbagai stake holder, serta mampu memotivasi dan menciptakan soliditas di antara ASN.
Syahrul dekat rakyat dan telah banyak membentuk organisasi kemasyarakatan seperti Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Badan Silaturahmi Pondok Pesantren (BSPP), Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (FORKALA).