Paluta - Realitasonline.id | Viralnya video dari Rocky Gerung pada salah satu potongan videonya ada komentar atau kritik diduga melakukan penghinaan kepada Presiden Jokowi, mendapat tanggapan dari sejumlah elemen masyarakat.
Salah satunya dari Sekretaris Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) Alfin Syahrin Dasopang SSos menilai bahwa dalam video tersebut, RG terlihat mengutarakan kritik secara politik, namun bernada kasar dengan menggunakan frasa atau tata bahasa yang kurang etis.
Ia menilai, sepertinya ucapan tersebut memang ditujukan secara politis namun terlalu berlebihan dan cenderung menghina atau sudah mengarah ke sentimen pribadi. “Sepertinya itu bukan lagi kritik dengan argumen tapi sudah mengarah ke sentimen,” katanya, Kamis (3/8/2023).
Baca Juga: 3 Calon Pj Gubernur Sumut Akan Diusulan DPRD SU ke Mendari, Ini Nama Ketiga Pj Disepakati
Tambahnya, dirinya sebenarnya sangat mendukung, jika ada kritik atau argumentasi yang mengkritik setiap kebijakan pemerintah, tapi harusnya dengan tetap berdasarkan data faktual ataupun ilmiah, dengan tetap mengedepankan etika dan norma kesopanan.
Menurutnya, pernyataan atau kalimat seperti itu apalagi dari seseorang yang berpendidikan seperti RG dinilai akan sangat merusak mental dan cara pandang masyarakat umum terkait bagaimana kritik harus disampaikan.
“Sebagai tokoh atau orang yang berpendidikan tinggi, seharusnya menyampaikan kritik, yang mengedukasi masyarakat umum dan publik, terutama kalangan muda dan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa,” tambahnya.
Karena itu, dirinya selaku Sekretaris PC IPNU Kabupaten Paluta sangat menyesalkan pernyataan dari RG yang dinilai telah menghujat dan menghina Presiden RI.
Untuk itu, Dia berharap kepada seluruh masyarakat, dalam sikap mengkritisi agar mengedepankan norma kesopanan, dengan tidak menyampaikan kata-kata yang kasar atau tidak sesuai kultur ketimuran budaya Indonesia.
Baca Juga: Cuaca Ekstrim di Padangsidimpuan: Polres Padangsidimpuan Pasang Spanduk Bahaya Karhutla
“Kalau masalah apakah pernyataan tersebut masuk proses hukum atau tidak, kita serahkan semuanya kepada pihak yang berwajib dalam menyikapinya,” pungkasnya.(ASR)