Padangsidimpuan - Realitasonline.id | Puluhan warga dari 5 Desa di tiga Kecamatan di Kota Padangsidimpuan mendatangi Panitia Pemilihan (Panlih) Desa di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kota Padangsidimpuan.
Puluhan warga ini menyampaikan keberatan atas gugurnya Bakal Calon Kepala Desa (Bacakades) mereka untuk ikut Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Kota Padangsidimpuan tahun 2023, Sabtu (12/8/2023), sekira pukul 23.40 Wib.
Para Bacakades yang gugur tersebut, karena gagal dalam tes Mental Ideologi yang dilakukan Seksi Intelijen Kodim 0212/Tapsel dan merupakan salah satu tahapan Pilkades serentak Kota Padangsidimpuan tahun 2023.
Para pendukung Bacakades yang mendatangi Panlih Desa di Kantor PMD Kota Padangsidimpuan tersebut berasal dari Desa Joring Natobang dan Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, Desa Ujung Gurap, Desa Aek Najaji Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dan dari Desa Batulayan Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru.
Baca Juga: Korban Perampokan Sadis di Kota Medan Tewas, Ayah Junaidi Ceritakan Kronologinya!
Informasi yang dihimpun, kedatangan para warga masyarakat baik para pendukung Bacakades ke kantor PMD Kota Padangsidimpuan di jaga aparat kepolisian dari Polres Padangsidimpuan dan personil TNI serta Satpol PP Kota Padangsidimpuan, guna menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Adapun permasalahan yang disampaikan warga Desa Joring Natobang dan para pendukung Bacakades atas nama Ridho Shiroth Alparish, yang tidak lulus dalam tes Mental Ideologi, sehingga dinyatakan dinyatakan gugur oleh Panlih Desa.
Sementara Bacakades yang berasal dari luar Desa Joring Natobang dan berasal dari Desa Ujung Gurap atau berasal dari luar Desa Joring Natobang dinyatakan lulus tes Mental Ideologi, sesuai hasil penilaian dari Panlih.
" Kami merasa keberatan dan tidak terima hasil penilaian dari Panlih Desa karena ada salah satu Bacakades dari Desa kami dinyatakan tidak lulus, " ujar warga Desa Joring Natobang
Sementara warga dari empat Desa yakni Desa Batulayan, Desa Ujung Gurap, Desa Aek Najaji dan Desa Mompang, baik para pendukung dan Bacakades merasa keberatan dengan hasil test mental Idiologi, karena mereka menduga ada permainan money Politik dengan tujuan untuk memenangkan salah satu Bacakades.
Baca Juga: Waspada Penyakit ISPA, Bisa Menyerang Siapa pun Akibat Polusi Udara
Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dudung Setyawan yang dikonfirmasi melalui Kasi Humas Kompol L. Sihaloho, Senin 14/8/2023) mengatakan dari informasi yang mereka kumpulkan, keberatan yang dilakukan masyarakat dan Bavalades kepada Panlih Desa di Kantor PMD Kota Padangsidimpuan diduga dikarena kurangnya transpransi dalam hasil test Mental Idiologi dan Hasil Penilaian dari Panlih Desa.