Korban Perampokan Sadis di Kota Medan Tewas, Ayah Junaidi Ceritakan Kronologinya!

photo author
- Rabu, 16 Agustus 2023 | 12:49 WIB
Gambar ilustrasi. (Realitasonline.id/PIXABAY)
Gambar ilustrasi. (Realitasonline.id/PIXABAY)

Medan - Realitasonline.id | Sempat dirawat beberapa hari di rumah sakit, Junaidi (42) warga Jalan Amaliun Kecamatan Medan Area yang diduga menjadi korban perampokan akhirnya tewas, Senin (14/8/2023).

Ayah korban, Poniran (70) yang diwawancarai di rumahnya, Selasa (15/8/2023) mengungkapkan pada, Minggu (6/8/2023) siang korban meminjam becak motor (betor) miliknya dan pergi dengan membawa TV tabung untuk dijual. 

"Setibanya di Pajak Ular korban menjualkan TV tabung bekas kepada seseorang namun tak laku," ungkap Poniran.

Baca Juga: Waspada Penyakit ISPA, Bisa Menyerang Siapa pun Akibat Polusi Udara

Di saat bersamaan korban didatangi 2 orang tak dikenal (OTK) dan mengatakan ada teman mereka yang hendak membeli TV tabung bekas korban.

Korban yang tak curiga mengikuti ajakan kedua pelaku yang berboncengan dengan sepedamotor menuju ke tempat pemakaman umum (TPU) Jalan Krakatau Medan tepatnya dekat lapangan Gajah Mada, ungkap Poniran lagi. 

Setibanya di TPU sambung ayah korban, Junaidi diminta pelaku untuk menunggu. Saat situasi sepi, kedua pelaku tiba-tiba memukuli korban hingga terkapar tak sadarkan diri di tanah.

Baca Juga: Paskibra Palas bersumpah Genggam Merah Putih ke Dada

"Senin (7/8/2023) dini hari anak saya sadarkan diri. Namun betor dan TV telah raib. Saat itu baju korban juga hilang dan dia hanya mengenakan celana pendek," terangnya.

"Dengan kondisi babak belur, korban berjalan kaki pulang ke rumah. Setibanya di rumah saya sempat tidak mengenal korban dan mengiranya orang gila. Setelah saya dekati, ternyata dia anak saya," ujarnya lebih lanjut.

Lanjutnya, korban kemudian menceritakan kepada ayahnya kejadian mengerikan yang dialaminya. Saat itu kondisi korban belum terlalu kritis. 

Baca Juga: Soal Proyek Disdik Amburadul, Anggota DPRD DS Enggan Komen

"Sekitar 3 hari kemudian, kondisi anak saya semakin parah. Lalu saya membawanya ke RS Madani dan dirawat. Kondisi anak saya saat itu sudah koma lantaran luka memar di bagian punggung, dan paling parah di paru-paru," terang Poniran. 

Ditambahkannya, Senin dini hari korban meninggal saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dikebumikan. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X