Katanya, trip pertama yang berangkat 70 orang dan pulang 38 orang, trip kedua berangkat ke Malaysia 28 orang dan pulang 22 orang.
“Trip ketiga tidak pantau sebab posisi lagi diluar kota,” ungkapnya malam itu.
Menurut sumber warga Ajamu itu, TKI illegal itu datang dari berbagai daerah di Indonesia, berangkatnya subuh sesuai dengan arus pasang naik Sei Bilah dan bersandar di pelabuhan kecil Amoko.
Baca Juga: Kecamatan Medan Labuhan Mendominasi Drum Band Porkot Medan 2023
Dirinya mengaku sudah beberapa kali mendapat ancaman dari mulai makian hingga ancaman pembunuhan yang diduga datang dari beberapa pemain TKI Ilegal itu.
Hal itu disebabkan menjadi penghalang mulusnya operandi para aktornya yang mana kordinatornya tinggal di Kisaran Kabupaten Asahan itu.
“Aku tidak suka, permainan ilegal dalam bentuk apapun didaerah ini,” ungkapnya kepada wartawan.
Katanya, para TKI ilegal yang masuk maupun keluar dari pelabuhan tikus Amoko itu, tampilannya disulap agar tampak seperti nelayan guna mengelabui petugas dimana mereka dibawa dari pelabuhan tikus dengan kapal nelayan, dan kapal itu juga yang membawa pulang TKI Ilegal.
Baca Juga: Ikan Sombam Khas Desa Bagan Serdang Bedagai Sambalnya Bikin Nangis Masih Ingin Nyoba?
“Kapal yang sama mengantar dan membawa pulang,” ungkapnya.
Lebih jauh diungkapkannya, Tangkahan Amoko itu menjadi tempat keluar masuknya TKI ilegal dari dan menuju Malaysia namun hingga saat ini tak pernah tersentuh hukum.
“Amoko itu menjadi pintu keluar dan masuk TKI ilegal dari Malaysia, Pak,” pungkasnya. (SR)