Baca Juga: Dirut PT Jui Shin Indonesia Diduga Tak Bayar Pajak Miliaran Rupiah, Begini Kata DJP
Ia juga menyebutkan guru harus bertanggungjawab dalam mendidik dan mengajar para siswa di sekolah.
"Tolong ditingkatkan kedisiplinan biar menjadi contoh bagi siswa," pesan Muslim.
Sidak hari pertama masuk sekolah berlanjut ke SMPN 1 Kuala di Desa Lancok Kecamatan Kuala.
Kedatangan Alumnus UGM Yogyakarta itu ke sekolah kawasan pesisir Kabupaten Bireuen disambut kepala sekolah.
Di sekolah itu Muslim dengan didampingi kepala sekolah setempat memeriksa satu persatu ruang belajar. Ia melihat langsung penataan lingkungan sekolah dan metode belajar. Selain itu tak luput pula memperhatikan seragam siswa.
Di luar ruangan belajar, kadis itu melihat sepatu siswa yang terletak rapi. Di antara sepatu itu ditemukan belasan pasang yang sudah tidak layak pakai lagi. Alas kaki yang sudah robek diganti oleh Kadis P dan K Bireuen dengan sepatu baru.
Tampak siswa yang menerima sepatu baru dan seragam sekolah dari kadis terharu. Tak terkecuali kepala sekolah dan guru di sekolah setempat.
Baca Juga: Kecam Dewan Kehormatan, Hendry Ch Bangun Tetap Jadi Ketua Umum PWI Pusat
"Baru kali ini kami melihat kepala dinas yang datang ke sekolah membawa sendiri bantuan untuk siswa. Semoga bapak selalu dimudahkan rezeki,"ujar seorang guru SMPN 1 Kuala.
Tentang dana pengadaan seratusan pasang sepatu dan seragam baru, Kadis P dan K Bireuen, Muslim mengaku seragam baru dan sepatu yang dibagikan untuk seratus lebih siswa dibeli dengan dana pribadi.
"Ini murni sedekah saya, semoga ada manfaatnya",ujarnya.
Hari kedua sekolah, Selasa (16/7/2024), tepat Pukul 07.25 WIB, Muslim bersama supirnya, Aulia tiba di SMPN 3 Juli di Desa Beunyot Kecamatan Juli. Di sekolah ini Kadis P dan K Bireuen juga mengitari gedung sekolah untuk melihat ruang belajar dan penataan halaman sekolah.
Setelah itu Muslim meminta absen guru. Iapun mengabsen satu persatu guru di sekolah tersebut. Kemudian memberikan arahan kepada kepala sekolah dan para guru yang belum tiba jam mengajar di kelas.
Lalu, giliran SDN 16 Juli dikunjungi pejabat Bireuen yang pernah mendalami ilmu Topografi di Universitas Gajah Mada. Di sekolah yang berdekatan dengan SMPN 3 Juli, pria yang akrab disapa Cut Lem tidak banyak komentar.