Realitasonline.id| SABANG - Pilkada Kota Sabang Provinsi Aceh akan digelar serentak bersama daerah lainnya pada 27 November 2024.
Hari ini Jumat 27 September 2024, tepat dua bulan lagi menuju hari pemungutan suara, hari yang akan menentukan nasib rakyat Sabang selama lima tahun mendatang.
Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, lulusan dari Pasca Sarjana Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB), Dian Rahmat Syahputra menilai pasangan calon Wali Kota dari jalur independen, yakni Zulkifli Adam dan Suradji Yunus atau pasangan ZURA, diprediksi akan menang telak di Pilkada 2024 Sabang.
Rakyat Sabang kali ini, sudah cerdas dalam memilih pemimpin, mereka sudah merasakan bagaimana Kota Sabang di masa pemerintahan Zulkifli Adam.
"Masa Pak Zul, rakyat Sabang sangat terbantu dengan uang sekolah sebesar Rp2 juta per tahun bagi seluruh pelajar mulai SD hingga SMA, sekarang tidak ada lagi", ujarnya.
"Pak Zul sudah mengatakan akan kembali memberikan biaya Rp2 juta per siswa, karena sangat membantu warga terutama jelang tahun ajaran baru," ujarnya lagi.
Dian menilai isu politik uang masih mewarnai Pilkada Sabang, namun kali ini warga Sabang ingin adanya perubahan.
"Benar, masih ada isu politik uang, namun Pilkada kali ini sangat berbeda. Warga Sabang sudah semakin cerdas untuk memilih pemimpin, karena ini menyangkut nasib kota Sabang lima tahun ke depan" katanya.
Lebih lanjut, kata Dian, calon hanya ada tiga pasangan dan yang sudah berpengalaman penuh hanya Pak Zul dan Pak Suradji. Sehingga warga tidak ingin Kota Sabang menjadi ajang uji coba pemerintahan. Mayoritas warga ingin Sabang kembali dipimpin oleh Pak Zul dan Pak Raji.
Kalau ada kandidat yang bagi-bagi uang, warga tetap ambil, tetapi mereka sudah punya pilihan tetap, yang sudah tertanam di dalam hati, ingin adanya perubahan yang lebih baik, jelas Dian tegas.
Zulkifli Adam dianggap berhasil membangun infrastruktur sektor pariwisata Kota Sabang saat menjabat Wali Kota. Lantaran memiliki koneksi kuat di pusat pemerintahan Jakarta dengan pihak Kementerian dan DPR RI.
Pembangunan akses jalan yang lebar menuju Iboih dan Kilometer Nol, bukan hal mudah, karena termasuk kawasan hutan lindung. Berkat lobi kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kini jalan semakin lebar dan mulus ke Iboih dan Tugu Kilometer Nol.