Ditambahkannya, dana yang dikumpulkan dari umat ini nanti akan digiunakan untuk bermacama-macam keperluan seperti, untuk pendidikan, merevitalisasi lingkungan, intinya untuk al khairiyah (kebaikan).
‘’Dana wakaf ini bisa digunakan untuk al khairiyah atau kebaikan’’, jelas Waryono.
Waryono juga mengaku terinspirasi dengan sosok almarhum Haji Bugak. Di mana, haji Bugak merupakan seorang pengusaha asal Aceh di Arab Saudi yang semasa hidupnya telah mewakafkan sebidang tanah di Arab Saudi yang sekarang di atasnya sudah dibangun hotel. Hasil dari wakaf tersebut disedekahkan untuk semua jama’ah haji asal Aceh ketika melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
Pada acara yang berlangsung di Masjid Baitul Qudus Mendale itu dihadiri Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. Azhari, Sekretaris Daerah Aceh Tengah, Erwin Pratama, Forkompimda dan Forkopimda plus, Rektor IAIN Ar Raniry Takengon, Kepala Kemenag Aceh Tengah, Wahidi Pimpinan Bank BSI dan Bank Syariah Aceh Cabang Takengon, Kepala Badan Pertanahan Aceh Tengah, Ardinal Yulti, Camat Kebayakan, Nashrindan sejumlah undangan yang memadati lokasi launching.
Seperti diketahui, kota wakaf merupakan bentuk program pemberdayaan, pengembangan, dan pengelola harta benda wakaf berbasis kewilayahan dengan mengikutsertakan Badan Wakaf Indonesia (BWI), pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat.
Untuk program kementerian agama, launching kik off kota wakaf dilakukan di enam kabupaten, yaitu, Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh, Kabupaten Siak Provinsi Riau, Tasik Malaya Provinsi Yogyakarta, Kabupaten Wajo Suawesi Selatan, dan Kota Padang Sumatera Barat tanggal 16 Juli 2024. Kegiatan tersebut dipusatkan di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama RI. (ADI)