Realitasonline.id - Abdya | Genangan air di areal persawahan produktif kawasan desa (gampong) Kuta Bak Drien Kecamatan Tangan-tangan Aceh Barat Daya (Abdya) jadi masalah.
Terkait masalah itu Ketua DPRK Abdya Roni Guswandi komit akan menuntaskannya. Hal itu ditegaskannya pada Jumat 20/12/2024.
Persoalan yang dihadapi, areal persawahan lebih kurang 10 hektare itu sudah empat tahun lebih direndam luapan air dari drainase pembuang dan saluran sekunder yang mengalami penyumbatan.
Baca Juga: Korupsi Proyek Pembangunan di Dinas Perkimtan Deli Serdang Mulai Terendus? Aparat Diminta Bertindak
Di sisi lain juga terjadi pendangkalan di kawasan tersebut. "Insya Allah, jika tidak ada hambatan tahun depan (2025) akan kita lakukan normalisasi," kata Abi Roni sapaan akrab Ketua DPRK Abdya.
Normalisasi akan dilakukan pada saluran sekunder yang disinyalir jadi pemicu masalah luapan air akibat pendangkalan, kata Abi Roni lagi.
Didampingi Camat Tangan-Tangan Jasmadi, Danramil 05/Tangan-Tangan, Lettu Inf Saifannur, dan Kepala Desa Mesjid Kasman beserta warga petani lainnya, Abi Roni berpendapat kalau normalisasi merupakan solusi awal untuk penanganan sawah petani yang terendam berhari-hari tersebut.
Pasalnya, ketebalan sendimen berupa material kerikir dalam saluran induk sudah melebihi kapasitas, sehingga air meluap ke daratan dan melaju ke dalam bedeng-bedeng sawah petani yang masih dalam fase pemeliharaan anakan padi.
Baca Juga: Salurkan Gas Bumi untuk Spring Laundry di Deli Serdang, Konsumen: Saya Puas dengan Layanan PGN
“Jika ini terus tergenang, tanaman padi akan mati, bahkan petani mengalami gagal panen. Kasihan rasanya, petani sebelahnya sudah panen, justru petani lainnya harus menderita dengan kondisi seperti ini,” ujar Ketua DPC Partai Gerindra Abdya itu.
Selain itu, lanjut Abi Roni, pihaknya juga akan besinergi dengan instansi terkait terutama Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan), Dinas PUPR serta Bappeda setempat agar membuat perencanaan jangka menengah mengenai beberapa persoalan yang harus ditangani di titik lokasi saluran tersebut.
Selain normalisasi, juga perlu dibuat talut kiri-kanan pada saluran penghubung di lokasi tersebut.
“Nanti kita akan minta tim teknis untuk turun ke lokasi agar bisa dilihat bagaimana kajian penyelesaiannya. Dan kita juga sudah meminta Distanpan agar membuat catatan terkait masalah ini,” ujarnya.
Terakhir Abi Roni mengatakan, kalau masalah pertanian ini tidak bolah main-main karena menyangkut dengan program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah pusat.