Selama Ramadhan Bisnis Kuliner Pedagang Kaki Lima Lesu, Mercon dan Kembang Api Laris Manis, Kebijakan Pj Wali Kota Langsa Dipertanyakan!

photo author
- Minggu, 30 Maret 2025 | 07:37 WIB
Pedagang kaki lima di Jalan T Umar Kota Langsa Aceh hanya bisa menatap dagangannya yang sepi pembeli. (Realitasonline.id/Dok)
Pedagang kaki lima di Jalan T Umar Kota Langsa Aceh hanya bisa menatap dagangannya yang sepi pembeli. (Realitasonline.id/Dok)

Realitasonline.id - Langsa | Pedagang kaki lima di Kota Langsa Aceh keluhkan penjualan yang minim selama bulan suci Ramadhan 1446 H.

Dibandingkan dua tahun lala pada momen yang sama di bulan suci Ramadhan, dagangan mereka laris manis dan masih bisa meraup untung untuk dibawa pulang ke kampung, kata pedagang kemarin.

Namun, saat ini di pengujung Ramadhan dan menghadapi Hari Raya Idul Fitri banyak pedagang mengaku keuntungan yang mereka dapatkan selama berjualan di kaki lima sangat minim. 

"Dagangan lesu," kata mereka.

Baca Juga: Ustadz Mohd Heikal Jadi Khatib Idul Fitri 1446 H di Masjid Agung Abdya, ini Judul Khutbahnya

Sementara itu awak media yang mencoba melakukan investigasi dan observasi terhadap pedagang kaki lima selama di bulan suci Ramadhan di Kota Langsa, mendapati  ada dugaan terkait gonjang-ganjing ekonomi, politik, keamanan, serta penataan kota yang diduga semakin hancur sejak di bawah kepemimpinan Pj Wali kota Langsa Syaridin.

Ketika wartawan mengkonfirmasi dengan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Langsa, Mahlil melalui handphone nya +62 852- xxxx -xxxx, Kamis sore (27/3/2025), membenarkan transaksi perdagangan di seputaran Kota Langsa memang menurun drastis.

Semua ini akibat pengaruh dari daya beli masyarakat yang jauh berkurang, dibandingkan dengan pelaku dan konsumen yang berbelanja 2 tahun lalu, khususnya dialami para pedagang kaki lima selama bulan Suci Ramadhan, tutur Kepala Disperindag Kota Langsa.

Baca Juga: Di Bulan Ramadhan, Pemuda Ujung Tanah Lembah Sabil Santuni Yatim Dhuafa Abdya

Dijelaskan Mahlil, lokasi lapak pedagang kaki lima yang menjual jajanan tradisional (kue-kue basah) tahun 2025 ini, jumlah pedagang sangat banyak berkurang, dibandingkan 2 tahun lalu.

"Inilah sebab nya dari pengaruh para konsumen, sebagai daya beli masyarakat yang jauh berkurang, tidak ada peminat yang beli," sebutnya.

Dikatakan Mahlil, kami dari petugas Disperindag berulang kali melakukan survei dan cross check ke pedagang dan berdialog dengan para usaha kecil dan beberapa waktu lalu juga kami dari tim Disperindag bersama Polres Langsa telah memantau dan observasi pergerakan ekonomi di pasar Kota Langsa tidak terjadi kenaikan harga.

Namun  mengalami kehancuran dan lumpuh dari sisi grafik neraca ekonomi yang sangat rendah. Ini akibat daya beli konsumen menurun, ungkap Kadis Perindag dengan tegas melalui handphonenya kemarin.

Menelusuri ungkapan Kadis Perindag, kondisi di pusat pasar memang sangat sepi, biasanya kegiatan para pedagang di bulan Ramadhan sangat sibuk dan ramai, bisingkan dengan hiruk pikuk suaranya pedagang.

Tetapi kali ini sepi melompong bagaikan, kota baru habis diserang bom dari udara.

Baca Juga: Salat Idul Fitri 3 Masjid Muhammadiyah di Bireuen jatuh pada 31 Maret 2025, Ini Daftar Khatib dan Imam Salat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB
X