Realitasonline.id - Abdya | Prediksi harga gabah di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai mengkuatirkan. Pasalnya, sejumlah agen pengepul (tengkulak) membandrol harga gabah di tingkat petani antara Rp.6.300-Rp.6.400 perkilo. Dengan harga tersebut dinilai tidak menguntungkan petani jika dibandingkan dengan harga gabah pada awal panen lalu hingga mencapai Rp.8000 perkilo.
Pardianto salah satu petani di Kecamatan Tangan-Tangan, Minggu (24/8/2025) mengaku kuatir kalau harga gabah tersebut terus merosot terjun bebas hingga menyentuh angka Rp.6.000 perkilo. Dimana, katanya, sekarang yang menampung padi petani rata-rata agen pengepul lokal dilapangan.
“Saya kurang paham juga, mengapa harga gabah bisa terus turun pada masa panen sekarang ini, padahal baru saja awal panen. Kalau pada panen lalu, harga gabah di awal panen mencapai Rp.7.200 perkilo,” ungkapnya.
Baca Juga: Lepas 550 Peserta Charity Run 2025, Rico Waas Tekankan Kebersamaan Hadapi Penyakit
Pihaknya berharap, harga gabah ini tidak dipermainkan oleh oknum agen yang mencoba mencari keuntungan banyak, sehingga petani yang merasakan kerugian. Sedangkan harga beras saat ini tidak turun masih tergolong mahal.
“Kami petani ini hanya mencari untung sedikit, jadi janganlah harga itu dibuat-buat. Apa bedanya panen di awal dengan sekarang, kan sama juga. Apalagi musim panen kali ini kualitas bulir padi juga bagus,” tuturnya.
Menurutnya lagi, petani masih akan panen secara bertahap untuk satu bulan kedepan. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah dapat memperbaiki rantai distribusi beras petani sehingga harga gabah bisa stabil.
“Dalam dua minggu panen, masing-masing petani itu pendapatannya tidak sama. Walaupun produksi normal atau hama penyakitnya sedikit,” tutur Pardianto kepada awak media.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, Hendriyadi mengaku masih mendalami penyebab turunnya harga gabah ditingkat petani. Sekilas pihaknya sempat mendapat laporan kalau ada kilang padi yang menampung gabah sampai ke kilang Rp.6.500 perkilo. Secara otomatis, agen kaki tangan kilang padi pasti akan mengambil dibawah itu harganya.
"Ini patut kita awasi bersama agar harga gabah tidak dipermainkan. Sebab, ada kilang padi yang beralasan kalau beras kurang laku di jual. Padahal harha beras saat ini masih tergolong mahal," ungkap Hendri.