Setelah direnovasi, lanjut dia, para mahasiswa yang ingin kembali tinggal di asrama bakal diberikan sejumlah persyaratan, salah satunya wajib menjaga kebersihan dan bebas dari penyalahgunaan narkotika.
"Bulan Januari 2026 nanti saya akan rehab, tapi yang masih bisa tinggal lagi, saya kasih syaratnya, harus buat komitmen menjaga kebersihan dan bebas narkoba," tuturnya.
Tak hanya itu, tambah Safaruddin, kepada mahasiswa yang ingin tinggal di asrama nantinya juga bakal tes terbebas dari narkoba.
"Syarat pertama untuk tinggal di asrama nanti harus tes narkoba. Saya tidak mau mahasiswa Abdya terpapar barang haram itu apapun jenisnya. Itu syarat wajib," tegas Safaruddin.
Hal senada juga disampaikan Anggota DPRK Abdya, Zulkarnain alias Ukra mengaku kecewa melihat kondisi asrama yang sangat kotor, padahal fasilitas gedungnya cukup bagus dan mewah.
"Tadi itu saya melihat asrama ini seperti tempat pembuangan sampah. Padahal semewah ini gedung, senyaman ini, tapi saya sedih melihat kondisinya, jujur saya kecewa," ungkap Ukra.
Baca Juga: Kakanwil Kemenag Sumut Tinjau CKG di MAN 2 Labura: Tanamkan Hidup Sehat Sejak Dini
Dirinya turut memberikan contoh, ketika ia kuliah dulu, meski hanya tinggal di gubuk berdinding bambu, tetapi kondisinya cukup bersih, bahkan berani membawa tamu orang-orang besar.
"Dulu saya kuliah tinggal di gubuk dan cukup bersih. Tetapi, di gedung semewah ini tidak ada orang yang mau datang karena kotor," ujarnya.
Karena itu, dirinya menegaskan bahwa DPRK Abdya tidak bakal mengesahkan anggaran renovasi asrama jika kondisinya kotor. Sebaliknya, jika mampu menjaga kebersihan dan mau merawatnya, semua anggota legislatif bakal menyetujuinya.
"Saya komit untuk mengesahkan anggaran renovasi, tetapi harus dibarengi dengan komitmen mahasiswa untuk menjadikan asrama ini sebagai rumah sendiri, dan wajib bersih," pungkas Zulkarnain. (Zal)