Realitasonline.id - BIREUEN I Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bireuen, Edi Saputra memohon maaf kepada seluruh masyarakat Bireuen, sebab dirinya tidak bisa bersama-sama menangani masalah banjir yang melanda kabupaten setempat.
"Mohon maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bireuen, saat ini kami tidak berada di tengah-tengah masyarakat menyelesaikan musibah banjir," ujarnya Edi Saputra kepada Realitasonline.id melalui panggilan WhatsApp, Sabtu (29/11/2025) siang.
Baca Juga: Bersama Masyarakat Terdampak Banjir di Kota Tebing Tinggi, GMNI Berbagi Makan Malam
Pria yang akrab disapa Edi Obama menyebutkan dirinya bersama Kepala Markas PMI Bireuen, Zulfikri masih di Kabupaten Bener Meriah karena terputusnya jalur lintas nasional Bireuen - Takengon.
Disampaikan Edi Obama dia bersama rombongan, pada Rabu (26 November 2025) kembali dari Takengon mengikuti Musyawarah Provinsi PMI Aceh.
"Sampai di Bener Meriah tidak bisa dilewati lagi, terjadi longsor pasca hujan deras yang mengguyur kawasan Bener Meriah. Dan saya bersama Fikhri (Kepala Markas PMI Bireuen), sampai sekarang masih terjebak banjir di Kabupaten Bener Meriah," ungkapnya.
Disebutkan Edi Obama, dia bersama rombongan sampai sekarang menumpang di Markas PMI Bener Meriah sambil memantau perkembangan situasi Kabupaten Bireuen.
Baca Juga: Dampak Perubahan Cuaca, Polres Labuhanbatu Cek Debit Air Sungai Aek Kundur
Seterusnya, Odi Obama yang memang dikenal sosok dermawan menyampaikan turut berduka atas musibah yang dialami masyarakat Kabupaten Bireuen.
"Saat ini kami dan rombongan sedang mencari jalan alternatif agar bisa segera sampai di Kabupaten Bireuen. Mohon doanya semoga kami segera bisa kembali ke Bireuen," sebutnya sedih.
Edi Obama juga mengabarkan, istri Bupati Bireuen, Hj. Sadriah Mukhlis bernasib sama dengan dirinya. "Ibu bupati juga terjebak banjir di Bener Meriah bersama supir dan ajudannya," terangnya. (RZ)
