Realitasonline.id - BIREUEN | Pimpinan Dayah Darussaadah Cot Bada Baroh, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen mengharapkan Pemerintah dapat memberikan bantuan sembako untuk kebutuhan santri.
Dilaporkan, saat ini di Dayah (Pesantren) tersebut masih ada 30 santri yang tidak bisa pulang ke tempat asalnya, baik dalam Kabupaten Bireuen maupun luar Bireuen.
Demikian disampaikan Pimpinan Dayah Darussaadah Cot Bada Baroh, H. Jamaluddin Idris melalui guru Dayah setempat, Teungku Isma Eliyanti kepada Realitasonline.id, Sabtu (29/11/2025).
Baca Juga: Irigasi, Jalan, Jembatan Hancur Kerugian Bencana Banjir Bireuen Aceh Hampir Rp1 Triliun Lebih
"Di tempat kami (Dayah Darussaadah Cot Bada Baroh) ada 30 santri yang orang tuanya di Aceh Tengah, Bener Meriah, Teupin Mane, Kuta Blang dan Tanjong Beuridi," kata Isma Eliyanti.
Menurutnya, ke - 30 santri tersebut sekarang biaya makan harus ditanggung pihak lembaga pendidikan.
"Mereka semua harus kami beri makan. Biaya dari kami," ungkap Isma Eliyanti.
Baca Juga: Lepas Pindah Tugas Letkol Beni ke Mabesad, Bupati Safaruddin: Tetap Jaga Silaturahmi
Ia berharap, kalau ada bantuan sembako dari Pemerintah, dapat disisihkan untuk Dayah tersebut.
"Santri yang tinggal di Dayah sekarang putus akses dengan orang tuanya di kampung halaman. Sebagian lagi, orang tuanya berada di pengungsian," bebernya.
Saat ini, sambung Isma, persediaan atau stok bahan makanan sangat menipis, ditambah lagi dengan harga makin melambung.
Baca Juga: 20 Tahun Lalu sudah jadi Jalan Umum Justru Ditembok Pagar, Komisi 4 DPRD Medan Perintahkan Bongkar!
"Kan tahu sendiri sekarang. Harga bahan makanan di Bireuen dalam dua hari ini 'meroket'. Kadang -kadang ada uang tapi tidak ada barangnya," pungkasnya. (RZ)