Realitasonline.id - BIREUEN l Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Bireuen diduga "dikuasai" Spekulan Bahan Bakar Minyak (BBM). Akibatnya, pemakai mobil atau sepeda motor, di kabupaten setempat kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak.
"Saya sudah satu hari mengantre. Tapi belum juga mendapatkan minyak mobil ini,"sebut seorang pengguna mobil, Rabu (3/12/2025).
Pria yang menggunakan mobil penumpang pelat pribadi itu, mengungkapkan dirinya sangat membutuhkan bahan bakar untuk mobil atau sepeda motor.
Baca Juga: Awak Media Terdampak Banjir Besar, Ketua DPRD Medan Serahkan Bantuan
"Orang tua saya sedang dirawat di rumah sakit. Jadi butuh kendaraan.Tapi sudah hampir sehari penuh antre, belum juga dapat BBM,"keluhnya.
Sumber lainnya dari warga yang mengaku mengetahui betul tentang keluar masuk BBM di SPBU di daerah itu menjelaskan, terjadi antrean panjang pada SPBU di Bireuen karena ulah Spekulan BBM.
"Seperti kemarin (Selasa, 2/12/2025), antreannya sangat panjang, untuk mobil sejauh satu kilometer. Kalau motor lebih dari 500 unit. Itu (kendaraan) yang milik milik Spekulan sampai 2/3,"tuturnya.
Baca Juga: Ratusan Paket Sembako Disalurkan Ketua DPRD Medan ke Warga Terdampak Banjir di Titi Papan dan Mabar
Pria yang minta tidak dipublis identitasnya karena alasan tertentu menyebutkan, Spekulan akan menjual kembali BBM dari mobil atau motornya dengan harga mencekik leher masyarakat.
"Satu liter pertalite dijual lagi dengan harga Rp35 ribu dan bisa lebih. Sementara harga SPBU hanya Rp10 ribu perliter. Jadi dalam satu liter diambil untung Rp25 ribu. Sedangkan dalam satu kali antre mereka dapat BBM (Pertalite) 20 liter. Kalau motor full tangki,"ungkap sumber tersebut.
Baca Juga: Bersama Mendagri, Wali Kota Medan Bahas Mitigasi Bencana dan Persiapan Nataru 2026
Seorang pria muda yang ditanya Realitasonline.id menjelaskan, ia antre pertalite karena tidak tahu harus berbuat apa dalam kondisi banjir.
"Dari pada ngak ada kerja. Ini ada motor milik orang tua, ya ngantre minyak,"sebutnya.
Ditanya berapa keuntungan dari bisnis itu, anak muda itu menyebutkan cukup untuk uang ngopi.