Realitasonline.id - Medan l Penjarahan bantuan di Pendopo Bupati Aceh Utara kembali memanas, setelah sebelumnya sejumlah oknum anggota DPRK Aceh Utara disebut-sebut terlibat, kini giliran segerombolan oknum TNI diduga melakukan hal serupa.
Informasi tersebut disampaikan seorang sumber tak ingin disebut identitasnya yang berada di lokasi melihat langsung saat kejadian Jum'at (12/12/2025) kemarin
Menurut sumber, beberapa oknum berseragam TNI datang menggunakan kendaraan taktis dan mobil bak terbuka, mengambil bantuan pertama di pelabuhan Krueng Geukuh, merasa tidak puas mereka kembali mengambil bantuan di pendopo Bupati Aceh Utara.
Baca Juga: Warga Mulai Ketakutan BBM Sulit Diperoleh Penjarahan di Ambang Mata, Ini Penjelasan Bobby Nasution
Kejadian di Pendopo, oknum berbaju loreng itu sempat tegang dan ribut dengan petugas yang mengawal bantuan logistik di "gedung Putih" itu. Mereka mengambil tanpa prosedur, tanpa koordinasi, dan tanpa izin dari pihak pengelola logistik. Sempat menimbulkan keributan antara pejabat penerima di pendopo dan pihak TNI, termasuk Firdaus Noezula, Komisaris BPMA, yang berada di lokasi saat kejadian melihat langsung.
Sumber itu juga menyebutkan, bantuan yang diangkut oknum tersebut kemudian dibawa dan diendapkan ke Gedung Eks KNPI Aceh Utara yang kini diklaim sebagian dari wilayah markas mereka.
Bantuan dimaksud merupakan paket yang disalurkan oleh Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi dialamatkan kepada BPBD Aceh Utara didroping via pelabuhan Krueng Geukuh, total bantuan ditaksir berkisar Rp 8 milyar.
Saat dikonfirmasi ulang oleh wartawan melalui WhatsApp, Jumat (12/12/2025), Firdaus enggan memberikan penjelasan. Ia mengaku tidak memiliki kapasitas untuk menjawab persoalan tersebut dan mengarahkan agar pertanyaan disampaikan kepada Asisten atau Humas Setdakab Aceh Utara.
Meski demikian, Firdaus juga tidak membantah maupun membenarkan informasi yang beredar. “Silakan ditanyakan kepada pihak yang berwenang, saya tidak mempunyai kapasitas qal, ” ujarnya (12/12/25).
Secara tersirat, Firdaus membenarkan Aksi jarah yang dilakukan Oknum TNI terjadi di halaman depan pendopo, namun Firdaus engan berkomentar banyak. "Silakan tanya orang banyak yang melihat aksi itu," katanya.
Baca Juga: Polda Sumut Diminta Tangkap Para Pelaku Penjarahan dan Perambahan Hutan Mangrove di Kwala Langkat
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak TNI maupun Pemerintah Kabupaten Aceh Utara terkait tudingan tersebut. Media ini bersedia menerima klarifikasi dari berbagai pihak terkait peristiwa tersebut, sebagaimana diatur dalam kode etik jurnalistik agar tidak ada pihak yang dirugikan.(Kal/Odie).