BACA JUGA: Permukaan Jalan Nasional di Abdya Berlumpur, Pengendara Resah
Dia juga mengharapkan, agar konidisi tersebut tetap bertahan, serta kondisi cuaca tetap seperti ini. Karena kalau hujan tanaman semangka sedikit mengalami kendala. Selain buah semangkanya kurang manis juga pembelinya menurun. Terkadang buah semangka yang masih belum dipanen banyak yang busuk karena terlalu lembabnya lahan, akibat guyuran hujan.
Abdya merupakan salah satu daerah penghasil buah-buahan terutama buah lokal. Buah lokal menjadi komoditas paling laris, karena selain mudah didapat harganya juga terjangkau, tidak seperti buah impor. Ditambah lagi masyarakat yang mengonsumsi buah impor sangat terbatas, hanya masyarakat kalangan menengah ke atas. Kalau buah lokal seperti semangka, pepaya atau mangga, harganya tidak terlalu mahal sehingga kalangan menengah ke bawah bisa menikmatinya. Di samping buah semangka, saat ini para pedagang juga banyak menjajakan timun suri, mangga hingga kelapa muda.
Hendri salah seorang pembeli mengaku, lebih mudah untuk mendapatkan buah semangka saat ini. Selain dapat dibeli dengan mudah, harga buah tersebut tidak terlalu tinggi dan terjangkau.
“Saya dan keluarga memang kerap mengkonsumsi buah ini, tidak hanya di bulan Ramadan, di bulan-bulan lain juga sering, apalagi jika cuaca sedang panas seperti sekarang,” pungkas Hendri warga asal Kecamatan Manggeng. (ZAL)