BIREUEN - realitasonline.id | Substansi memperingati Idul Fitri bukan sekedar memakai bajubaru, mempersiapkan kue lebaran atau serangkaian seremonial lainnya.Tetapi intisari dari Idul Fitri adalah ketika ketaatan kita kepada Allah Subhanahu wa ta'ala semakin bertambah.
Demikian dikatakan Ustaz Dr. H. Badrul Munir,Lc,M.A dalam khutbah salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H di Masjid Taqwa Muhammadiyah Bireuen, Kamis (13/5/2021)
Dihadapan jamaah yang melaksanakan salat Idul Fitri di Pekarangan Masjid Taqwa Muhammadiyah Bireuen, di Desa Geulanggang Baro, Kecamatan Kota Juang, Dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr. Badrul Munir menyebutkan gelar al-mutaqun yang telah berhasil diraih di bulan Ramadan hendaknya mampu dipertahankan di sebelas bulan lainnya di luar Ramadan.
Baca juga: Pakai Dana Pribadi, Mukhlis Takabeya Perbaiki Jalan Gampong Raya Tambo-Kapa
"Apabila di bulan Ramadan kita telah mampu menyempatkan diri membaca Alquran, menyempatkan diri melaksanakan salat berjamaah di mesjid, berempati kepada anak-anak kaum duafa, anak-anak yatim, dan orang orang miskin yang membutuhkan, maka tabiat yang baik itu jangan dijadikan sebagai 'topeng' sesaat di bulan Ramadan. Tetapi 'wajah' di bulan Ramadan ini hendaknya dapat terlihat di bulan bulan lain seterusnya," tegas ustaz yang meraih S-3 di Universitas Malaya Ismail, Meknes Maroko.
Sebut Ustaz Badrul Munir, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan gelar al-muttaqun, di antaranya senantiasa Istiqamah beribadah kepada Allah.
"Istiqamah tidak sekedar diucapkan dengan lisan, tetapi dilakukan secara sungguh-sungguh. Apabila kita ingin mempertahankan gelar al-muttaqun di luar Ramadan, maka harus mempertahan sifat konsistensi Istiqamah,"pesannya.