8. Pada 18 Mei 2021 beberapa pegawai PDAM telah melakukan pemasangan bronjong untuk bendungan pengarah intake pada waktu debit sungai sedang besar karena banjir, untuk mengarahkan air ke Intake PDAM.
9. Pada Sabtu (22/5/2021), para pekerja PDAM yang akan melanjutkan perbaikan bendungan dilarang masuk ke area Intake PDAM, karena tanah yang dipakai Intake PDAM diklaim sebagai milik Daiman Selian, sehingga pekerjaan pembuatan bendungan untuk mengarahkan air ke Intake PDAM tidak dapat dilaksanakan. Jumalin, pegawai PDAM memberithukan kondisi pelarangan tersebut kepada kepala Security PLTM Lawe Sikap.
10. Pada Sabtu (22/5/2021), PDAM Agara menggelar jumpa pers dan memberi penjelasan terkait tersendatnya penyaluran air sungai dari intake Lawe Sikap ke jaringan pipa distribusi PDAM karena tidak tersedianya debit air yang cukup karena dibendung oleh PLTM.
11. Pada Minggu (23/5/2021), PDAM men-share pemberitahuan terhentinya aliran air disebabkan oleh PLTM melalui media sosial (medsos) Facebook dengan akun FB Tirta PDAM.
Dari hal-hal di atas, maka diambil kesimpulan bahwa:
A. Pasokan air untuk PDAM dengan debit 60 – 70 liter / detik adalah lebih dari cukup, dengan syarat bendungan pengarah aliran air ke Intake tersedia.
B. Terdapat oknum PDAM Agara yang melakukan perusakan bendungan pengarah air ke Intake, dan menggunakan momentum tersebut untuk menjadikan PLTM sebagai penyebab berkurangnya debit air sungai yang disalurkan PDAM.
