Kadis itu juga menyebutkan pada pengajuan program untuk tahun 2021 yang dibahas tahun 2020, anggaran pembangunan jalan, saluran dan jaringan listrik diajukan satu paket dengan pembangunan kios.
"Namun dalam pembahasan dua pihak antara legislatif dan eksekutif, anggaran untuk pembangunan jalan, saluran dan jaringan listrik dipangkas. Dan dijanjikan dianggarkan kembali pada Perubahan APBK 2021.
Ternyata tidak muncul (pada APBK-P 2021), bahkan dalam anggaran murni tahun 2022 juga tidak ada anggarannya," ungkap Ir. H. Alie Basyah, MSi yang pernah sebagai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bireuen.
Alie Basyah juga tidak menampik potensi kehilangan ratusan juta rupiah sumber PAD Bireuen tahun 2022 dari sewa toko/ kios milik Pemkab Bireuen itu.
"Tidak hanya dari sewa toko yang hilang sumber PAD. Apabila toko itu berfungsi retribusi sampah dan parkir juga akan bertambah," ucapnya.
Amatan Realitas 104 kios itu rampung dibangun. Namun, akibat belum berfungsi maka lokasi jadi berantakan. Dan dikhawatirkan akan disalahgunakan pihak pihak tertentu. (RZ/AJ)