Diduga Isu PMK, Daya Beli Daging Meugang di Abdya Menurun

photo author
- Jumat, 8 Juli 2022 | 15:55 WIB
Situasi penjualan daging meugang di Pasar Tanjong Bunga, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Abdya nampak sepi pembeli, Jumat (8/7) sekira pukul 08.00 WIB/ Realitasonline.id
Situasi penjualan daging meugang di Pasar Tanjong Bunga, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Abdya nampak sepi pembeli, Jumat (8/7) sekira pukul 08.00 WIB/ Realitasonline.id

BLANGPIDIE realitasonline.id | Daya beli daging meugang menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Jumat (8/7/2022) pagi dilaporkan menurun lantaran diduga keterkaitan dengan isu penyakit kulit dan kuku (PMK) yang terindikasi menyerang pada sejumlah ternak warga dalam kabupaten setempat.

Sejumlah tempat pemotongan hewan (daging meugang) nampak sepi pembeli. Hal ini sangat berbeda dengan meugang-meugang pada tahun sebelumnya saat menjelang Puasa Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Meski harga daging berkisar antara Rp.180 ribu sampai Rp.200 ribu perkilogram, namun minat pembeli jauh berkurang. Seperti yang terlihat di tempat pemotongan hewan Pasar Tanjung Bunga, Kecamatan Tangan-Tangan dan Desa Kedai, Kecamatan Manggeng. Antusias masyarakat nampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Rusli salah satu pedagang di kawasan setempat mengakui kalau suasana penjualan daging meugang terlihat sepi pembeli. Biasanya dari pukul 06.30 WIB sudah ramai masyarakat berbondong-bondong mendatangi lapak daging baik kerbau maupun sapi. Akan tetapi kali ini berbeda sekali. 

"Kita tidak tau juga mengapa demikian. Menurut info saya dengar, lantaran takut karena isu PMK. Padahal, kerbau yang kita potong ini sudah di cek kesehatannya. Bahkan kita juga memotong hewan lokal yang dipelihara sendiri," katanya.

Disamping itu, Rusli juga menduga kalau faktor lemahnya daya beli lantaran kondisi ekonomi masyarakat yang sedikit menurun. "Kalau meugang lalu, ekonomi masyarakat lumayan bagus lantaran baru memasuki masa panen termasuk banyaknya bantuan sosial dari pemerintah. Kalau kali ini hampir tidak ada, makanya bisa jadi itu penyebabnya," ujar Rusli.

"Biasanya hingga pukul 8.00 WIB daging sudah ludes terjual. Tapi kali ini sudah memasuki pukul 09.30 WIB, belum juga habis dan daging masih banyak. Bisa saja nanti kami jual lebih murah lagi hingga harga Rp. 150 ribu perkilo. Padahal harga satu ekor kerbau yang kita potong hari ini mencapai Rp22 juta," demikian sambung Rusli.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB
X