Dijelaskan juga peristiwa sebelumnya terkait kecelakaan kenderaan roda dua yang diakibatkan rem tidak bekerja maksimal akibat jalan terlalu curam.
Menurut informasi yang dihimpun hingga beberapa bulan terakhir ini setidaknya sudah ada empat orang meregang nyawa akibat kenderaan roda dua yang dikendarai meluncur tidak terkendali.
Baca Juga: Kapolres Padangsidimpuan Kenalkan Strategi Cooling System Menuju Pemilu Damai 2024
Oleh karenanya dari laporan ini Pj Bupati Gayo Lues Al Hudri mengambil inisiatif dan memerintahkan kepada dinas terkait untuk membuat jalur alternatif.
Jalan alternatif tersebut dibuat dengan mengacu pada badan jalan yang lebih rendah dari jalan utama. Tujuannya untuk menghindari kecelakaan yang berulang kali.
Pukul 11.15 WIB, perjalanan kemudian dilanjutkan menuju pedalaman Lesten.
Kisah Tentang Lesten
Baca Juga: Ampuh Mengusir Jin, Ternyata Daun Bidara Juga Disebutkan dalam Al-Qur'an dan Termasuk Tumbuhan Surga
Sedikit mengulik tentang Lesten, kampung yang berada di penghujung Kabupaten Gayo Lues. Terdiri dari dua dusun yang dihuni sekitar 90 Kepala Keluarga (KK).
Dengan jarak tempuh sejauh 18 km dari Kecamatan Pining dan 58 km jika ditempuh dari ibukota Kabupaten Gayo Lues.
Menurut catatan yang berhasil dihimpun, jalur menuju ke Kampung Lesten sudah diaspal sejauh 10 km. Sisanya sejauh 8 km belum tersentuh sama sekali dan masih seperti kondisi jalan kampung.
Baca Juga: Surah Al Hajj Ayat 7 Buktikan Adanya Hari Kiamat
Kondisi jalan tersebut saat ini terlihat sudah sangat parah sekali hingga sempat viral, karena ada warga yang sakit keras ditandu berjalan kaki menuju Puskesmas Pining.
Dulu, kisaran tahun 2009 ada alat angkut warga yang cukup unik dan itu hanya ada di pedalaman Gayo Lues yakni traktor pertanian yang disebut warga Jonder (Jhon Dere).
Jonder adalah alat yang dimanfaatkan warga jadi alat transportasi Lesten ke Pining hingga kemudian pemerintah mengucurkan dana untuk memperbaiki jalur tersebut.