Jakarta - Realitasonline.id| Direktur Operasi Bio Farma Rahman Roestan menyampaikan ke depannya direncanakan Bio Farma akan melakukan kerja sama teknologi transfer untuk vaksin Pentavalen dengan mitra Perusahaan farmasi lokal di Nigeria.
Jumlah penduduk yang besar dan angka kelahiran yang tinggi di Nigeria serta wilayah regional Afrika Barat, menjadi peluang Bio Farma untuk melakukan ekspansi pasar vaksin dengan menjadikan Nigeria sebagai Hub produksi vaksin untuk kebutuhan program vaksinasi nasional, papar Rahman Roestan.
Menurutnya, peran Kementerian Luar Negeri RI khususnya KBRI Abuja yang mendukung sejak awal program hibah vaksin ini dicanangkan dengan kerjasama yang baik akan menghasilkan percepatan registrasi vaksin pentavalent di NAFDAC Nigeria.
Baca Juga: Harganas 2023, Disdukcapil Humbahas Jeput Bola ke 12 Puskesmas Layani Adminduk Balita Stunting
Dengan registrasinya produk vaksin pentavalen membuka akses pasar di Nigeria. Pemerintah Nigeria melalui Nigerian Embassy telah menaruh kepercayaan atas penggunaan produk vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma untuk digunakan sebagai program imunisasi nasional di Nigeria.
Diharapkan ke depan untuk dapat terealisasinya produksi lokal di Nigeria melalui kerjasama dengan Bio Farma. Vaksin Pentavalen sendiri merupakan vaksin kombinasi DTP-HB-Hib yang membantu pencegahan 5 macam penyakit sekaligus yaitu difteri, tetanus, pertussis, hepatitis B dan Haemophilus influenzae tipe B (Hib).
Vaksin Pentavalen memberikan multi respon imun di mana dengan satu kali suntikan diperoleh kekebalan tubuh terhadap 5 jenis penyakit (Diphtheria, Pertusis, Tetanus, Hepatits B, Haemophilus Influenza tipe B) yang diberikan pada bayi usia 2, 4 dan 6 bulan, sebanyak tiga dosis untuk setiap bayinya. Ijin Edar produk ini telah disetujui di Indonesia sejak 2013 dan telah mendapat PQ WHO sejak 2014.
Baca Juga: Waka Polres Kompol Maju Harahap Irup Upacara Hari Lahir Pancasila di Mapolres Padang Sidempuan
Sebelumnya, Bio Farma menyediakan 1,5 juta dosis vaksin pentavalen (merk dagang Pentabio) untuk program hibah vaksin dari Indonesian AID (Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional/LDKPI) Kementerian Keuangan RI kepada Pemerintah Nigeria.
Penyaluran vaksin dilakukan dalam dua tahap. Penyaluran tahap I produk pentavalen sebanyak 730 ribu dosis dan tahap II sebanyak 850 ribu dosis. Ekspor Indonesia ke Nigeria merupakan ketiga terbesar di Afrika setelah Afrika Selatan dan Kenya. 15 perusahaan Indonesia beroperasi di Nigeria mulai dari bisnis makanan, obat-obatan, kosmetik dan lain sebagainya.
Indonesia dan negara-negara Afrika sudah berjuang bersama sejak tahun 1955 pada saat Konferensi Asia Afrika diselenggarakan yang menghasilkan Spirit Bandung. Pengiriman vaksin Pentavalent produksi Bio Farma Indonesia ke Nigeria adalah refleksi dari spirit Bandung, refleksi solidaritas, dan refleksi kebersamaan antara dua negara dari the global south.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila Ini Pesan Kapolres Tapsel
Pengiriman vaksin ini diharapkan akan dapat membantu vaksinasi lebih dari 500 ribu bayi di Nigeria dan Indonesia juga akan mengirim vaksin ke beberapa negara Afrika lainnya. Kerjasama di bidang vaksin merupakan salah satu yang patut dikembangkan di masa depan.
Indonesia memiliki kapasitas untuk mengembangkan kerjasama ini yang saling menguntungkan dan akan terus memberi makna dan menghidupkan spirit Bandung Indonesia. Penyediaan vaksin Pentavalent ke Pemerintah Federal Nigeria ini sebagai salah satu bentuk solidaritas global untuk mendukung kesetaraan dalam mendapatkan vaksin.
Baca Juga: Samsat Roadshow Sosialisasi Pemutihan PKB ke OPD-OPD di Humbahas
Artikel Terkait
Bio Farma Penuhi Kebutuhan Vaksin Global, Honesti Basyir: Masyarakat Perlu Diberi Kesadaran Imunisasi
Kerjasama Produksi Vaksin HPV: Bio Farma dan MSD Komitmen Cegah Kanker Serviks di Indonesia
Kemenkes Rencanakan Vaksin Kanker Servis Dewasa Gratis
Bio Farma Sampaikan Perkembangan Vaksin Di Jenewa Swiss