Anak usaha Holding yaitu PT Indofarma Tbk (INAF) juga mengalami penurunan 60,6% untuk pendapatan sebesar Rp 1,144 triliun dari tahun 2021. Pada tahun 2022, kontribusi pendapatan terbesar INAF berasal dari produk Ethical 46,5%, FMCG 37,6%, Alkes, dan Jasa Klinik 12,2%, OTC 2,1% dan Vaksin 1,6%. Selain itu, pendapatan PT INUKI mencapai Rp 11 miliar turun 52,2% dari tahun 2021.
Wakil Direktur Utama PT Bio Farma, Soleh Ayubi mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Holding adalah penurunan permintaan vaksin dan alat tes diagnostik Covid-19 sejak pertengahan 2022.
Baca Juga: 9 Unit Alat Berat Besihkan Tanaman Penggarap di Lahan HGU 94 PTPN2 Lau Barus Baru
Dua kategori produk tersebut mendominasi kontribusi penjualan selama beberapa tahun terakhir.
Sejak berdiri, Holding BUMN Farmasi Bio Farma membawa misi untuk mewujudkan ketahanan kesehatan nasional di Indonesia.
Sehingga, ketika Pandemi melanda negeri Bio Farma berkomitmen menjadi garda terdepan dalam memerangi Covid-19. Salah satu upaya adalah memproduksi vaksin Covid-19 agar terdistribusi secara luas di masyarakat sehingga mempercepat pemulihan.
Baca Juga: Zahir Pimpin Apel Ketua Satkamling Kabupaten Batubara Hadapi Pemilu 2024
”Mulai tahun 2022, kami berkonsolidasi untuk mendorong penjualan produk non Covid agar maksimal dan di tahun ini kami berharap upaya tersebut lebih membuahkan hasil dengan mencetak angka penjualan sebesar Rp 18,23 triliun untuk produk non Covid,” terangnya.
Dengan mengintegrasikan seluruh kompetensi yang dimiliki, dan memadukan seluruh talenta serta kemampuan untuk berinovasi Bio Farma tetap optimistis untuk mempersiapkan program-program transformasi sebagai roadmap bagi pengembangan BUMN Farmasi menjadi Leading Life Science Company kelas dunia.
Meskipun terdapat penurunan Kinerja di tahun 2022, namun apabila aktivitas terkait Covid dikecualikan, kinerja Bio Farma di tahun 2022 lebih baik dari 2021.
Baca Juga: Edy Rahmayadi: PHBI Samosir Libatkan Masyarakat Setempat, Musa Rajekshah: Majukan Kampung Halaman
Pada tahun 2023, Bio Farma Grup akan melakukan perbaikan fundamental perusahaan untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar kesehatan yang berubah diakibatkan oleh perubahan pola konsumsi.
"Perubahan tersebut akan dimulai dari bisnis manufaktur sampai ke ritel dan layanan," ucapnya.
Baca Juga: Kesbangpol Sumut Manfaatkan Ajang PRSU Edukasi Politik Generasi Muda Hadapi Pemilu 2024
Bio Farma akan meluncurkan produk-produk baru untuk meningkatkan market share dan juga memperluas cakupan dari layanan dan ritel agar dapat membantu masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan yang terintegrasi, ucapnya lebih lanut.