Realitasonline.id - Medan | Program Studi Manajemen Program Sarjana Universitas Medan Area (UMA) menorehkan prestasi membanggakan dari LAMEMBA.
Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAMEMBA) mengeluarkan keputusan predikat Akreditasi Unggul yang tertuang dalam SK Nomor 2426/DE/A.5/AR.10/VI/2025, yang berlaku sejak 26 Juni 2025 hingga 26 Juni 2030.
Lembaga akreditasi independen (LAMEMBA) ini menguji secara menyeluruh berdasarkan berbagai asesmen versi mereka.
Hal itu diantaranya mencakup capaian pembelajaran lulusan, kualitas dan produktivitas dosen, kemitraan strategis dengan dunia usaha dan industri (DUDI), serta kontribusi nyata program studi dalam menghasilkan tenaga profesional yang unggul dan berintegritas.
Rektor UMA, Prof. Dr. Dadan Ramdan, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas pencapaian ini.
Ia menegaskan bahwa predikat Unggul merupakan hasil dari kerja sama solid seluruh sivitas akademika UMA, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, mitra industri, hingga para alumni.
“Akreditasi Unggul ini mencerminkan bahwa Program Studi Manajemen UMA telah memenuhi standar tertinggi dalam pendidikan tinggi. Baik dari segi kurikulum, proses pembelajaran, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Prestasi ini akan menjadi semangat baru bagi kami untuk terus melakukan perbaikan berkelanjutan,” ujar Prof. Dadan. Selasa (15/7).
Ketua Program Studi Manajemen UMA, Fitriani Tobing, menambahkan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari penerapan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, serta penguatan riset dan publikasi ilmiah di bidang manajemen dan bisnis.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas UMA, Zarina Alfandari, menambahkan bahwa predikat Unggul ini semakin memantapkan langkah Program Studi Manajemen UMA dalam memperluas kiprah akademik dan profesional di tingkat nasional maupun internasional.
“Ke depan, UMA terus berkomitmen untuk mencetak sumber daya manusia yang siap bersaing di era global dan berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa,” pungkasnya.(***)