Medan - Realitasonline.id| DPRD Medan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait pengaduan warga bernama Yuandara, keluarga bayi yang lahir tanpa anus normal.
Yuandra berharap adanya rasa keadilan dari pihak RSU Imelda Medan. Hal ini terungkap dalam RDP Komisi 2 DPRD Medan yang dipimpin Ketua Komisi 2, Sudari kemarin.
Rapat tersebut dihadiri utusan BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Medan dan pihak RS Imelda. Dihadapan Ketua dan anggota Komisi 2 DPRD Medan, Yuandra menjelaskan kondisi putrinya.
Baca Juga: Gol Salto Indah Wabup Sergai Adlin Tambunan Guncang Gawang Kesebelasan Socfindo Matapao 3-1
Putrinya bernama Khairatul Munah (3,5) tahun sejak lahir tidak memiliki anus normal.
Anak saya lahir pada Febuari 2020 dalam kondisi sehat. Saya melahrkan di bidan. Hanya saja ada satu yang terlewat di anus, ada tempat pembuangan tapi di tempat yang lain. Setelah di cek tanggal 29 Desember 2022 lalu dibawa ke RS Imelda. Konsultasi dengan dr Saut, lalu dilakukan tindakan medis pembukaan anus, ceritanya.
Dua tahun kemudian pihak RSU Imleda melakukan penggeseran anus, karena kotoran sudah menumpuk. Kemudian dilakukan terapi, namun tetap BAB (buang air besar) tidak lancar.
Baca Juga: Polres Sergai Gelar Turnamen E Sport Ciptakan Atlet Handal Harumkan Nama Serdang Bedagai
Dikatakan Yuandra lagi, lalu dilakukan operasi kedua, dibelah, sudah lancar, tapi setelah setahun kemudian BAB kembali tidak lancar.
"Kami akhirnya memutuskan membawa ke RS Penang Malaysia. Hasil keterangan dokter di Penang ada penggeseran anus. Saat ini anak saya sudah dilakukan operasi tiga kali. Jadwalnya seharusnya anak saya dilakukan lagi operasi selanjutnya penutupan kolostomi," katanya.
Yuandra mengungkapkan biaya yang telah dikeluarkan untuk pengobatan anaknya mencapai ratusan juta rupiah.
Baca Juga: Polisi Gerakan Masyarakat dan Pelajar Yayasan Teladan Sei Rampah Perangi Narkoba
"Ada 3 operasi yang dilakukan oleh RS di Penang Malaysia. Operasi pertama sudah membutuhkan biaya sekitar Rp 80 juta. Untuk operasi kedua tenggatnya bulan ini tapi kami sudah tidak memiliki uang, makanya kami ke sini untuk minta solusi," katanya.
Yuandra mengaku trauma jika anaknya dioperasi kembali di RSU Imelda atau rumah sakit di Indonesia.
Setelah menjelaskan kronologisnya, dokter di RSU Imelda yang juga mengoperasi anak Yuwandra, dr Saut Sutan Martua mengaku operasi yang dilakukan sudah maksimal.
Artikel Terkait
Terungkap Komisi 3 DPRD Medan Gelar RDP dengan PUD Pasar Malam Hari?
Tanggapan DPRD Medan Soal 18 Nama Hasil Lelang Jabatan Eselon 2
Anggota DPRD Medan Ini Heran, Sudah Pakai U-Ditch Kok Masih Banjir!